Friday, 13 November 2015

346 Hari Menuju Wisuda

13 November, hari jumat yang cukup sejuk. Tiba-tiba terbesit untuk berjalan saja nanti ke kampus. Membeli sarapan di bu Marnik, sebuah tempat jajanan murah yang buka tiap pagi. Mengawali pagi dengan sebungkus nasi kuning, di tambah lauk martabak isi makaroni, dan disempurnakan dengan sebungkus susu kedele coklat, menyempurnakan pagi itu. Seperti biasa aku mencoba tetap terhubung dengannya. Jam menunjukan pukul setengah sepuluh pagi, aku mulai bersiap dan berangkat. Ditemani playlist lagu di tabku, aku melangkah meninggalkan sanggar. Mengambil rute melalui iwenasari nyebrang masuk gang yang aku gak tau namanya, memilih melalui jalur fastindo karena lebih menurun. Tak terasa memang, mungkin karena udara yang segar pagi itu dan angin yang menyejukan membuat rasa lelah tak begitu terasa.

Tibalah ditanjakan Undip, di sini baru benar terasa melelahkannya. Selepas dari tanjakan hanya tersisa jalan landai. Kuambil rute belakang masuk lewat gedung kuliah bersama. Mampir sejenak ke kantin hendak membeli aqua, hingga ketika ku cek tasku, aku lupa membawa dompet. Oh, my God, aku terpaksa menahan dahaga yang luar biasa itu. Mampir sebentar ke dalam ruang kelas yang kosong, sembari menikmati dinginnya AC ruangan kelas, aku bertanya di mana Tito berada. Ternyata Tito sudah berada di kampus, dia sedang di Lab Kontrol. Aku menghampirinya dengan maksud bertanya apakah dia punya air, atau paling gak aku minjem uang dulu. Ternyata di dalam itu masih ada air-air sisa tak bertuan, kusikat saja, lega rasanya. Aku dan Tito pun langsung menuju ke kelas. Ternyata rasa lelah tadi berefek panjang, aku sedikit mengantuk di dalam kelas. Belum lagi baju kaosku yang agak basah tertiup AC yang dingin, sepertinya membuat badanku sedikit masuk angin. Niat mencari sehat malah dapat penyakit. Owh ya, ternyata dengan kecepatan berjalanku, hanya butuh waktu 25 menit dari sanggar mencapai kampus elektro.

Sepulang kuliah, aku makan di pak karnoto bersama tito. Tahu campur jadi menu andalan selalu. Setelah balik ke sanggar, ternyata internet masih off. Niatku menginstal etap harus tertunda, karena aku tak punya virtual box. Akupun sedikit penasaran, dengan dia yang sekarang mengisi pikiranku. Beruntunglah percakapanku tadi pagi masih berlanjut, aku ingin mengajaknya pergi nyusu, tapi ternyata dia sedang sakit. Aku mengurungkannya dan menyarankannya untuk beristirahat saja. Akhirnya juga aku bercerita pada seorang sahabat tentang hubunganku yang satu ini. Besok adalah hari yang spesial, tapi aku belum tahu apa yang harus kulakukan. Aku rasa sesuatu akan terjadi besok, cukup percaya dan berdoa saja. hahaha

No comments:

Post a Comment