Namun kali ini, aku menangis akan hal lain, hampir 2 bulan, tidak berdaya karena peradangan pada sendiku, aku melihat hal-hal luar biasa yang dilakukan kedua orang tuaku. Bagaimana pedulinya mereka diusia mereka yang tak lagi muda, untuk terus membantu dan merawatku, selayaknya aku seperti kembali menjadi anak kecil. Aku benar-benar merasa beruntung, dimana banyak diluar sana mereka yang mungkin orang tuanya sudah tiada.
Aku merasa sedih dan malu terhadap diriku yang tak berdaya ini, namun semua pengorbanan yang dilakukan orang tuaku, sekaligus menjadi obat semangat untuk diriku. Sekarang aku memahami, kenapa Tuhan tak pernah membiarkanku sendiri, karena mungkin Dia tahu, aku tak akan mampu menjalani ini semua seorang diri.
Aku yang selalu mengejar hal-hal duniawi sebelumnya, saat ini aku hanya ingin kembali sehat, dan menggunakan kesembuhanku nanti untuk menjadi pribadi yang lebih baik, serta berguna bagi semua orang. Kesembuhan menjadi mimpi terbesarku saat ini, bukan lagi gaji tinggi, jabatan tinggi, atau hal-hal lainnya. Aku hanya ingin sehat, dan dapat membalas semua kebaikan orang tuaku.
Sekarang aku sudah bisa menerima penyakit yang aku derita ini sebagai sebuah sarana yang Tuhan berikan padaku, untuk melihat hal-hal penting yang seharusnya kujaga, yang seharusnya kuperhatikan lebih baik lagi. Aku tahu ini tidak akan mudah, tidak akan cepat, tapi aku akan berusaha demi kedua orang tuaku.