Monday, 28 January 2013

PRMK-FT UNDIP - MY RETRET MY BEGINING

Seperti judulnya PRMK-FT UNDIP, kali ini saya akan bercerita tentang sebuah biro rohani kemahasiswaan katolik di Universitas Dipenogoro. Pelayanan Rohani Mahasiswa Katolik atau yang biasa disebut PRMK bergerak berdasarkan atas dasar "Pelayanan" dan Kekeluargaan, di tengah jumlah mahasiswa katolik yang minor PRMK berusaha untuk tetap menjadi garam dan terang dunia. PRMK-FT adalah sebuah cabang PRMK yang ada di fakultas teknik. Fakultas Teknik UNDIP terkenal dengan kultru kaderisasinya yang lumayan keras, di mana senioritas masih sangat dominan, tetapi hal itu tidak berlaku dalam PRMK-FT meskipun dalam proses kaderisasinya cukup keras juga, tapi saya merasa biro ini masih memegang asas kekeluargaan di mana tidak ada senioritas dan junioritas. Semuanya dipandang setara, hal ini yang membuat saya tertarik untuk bergabung di dalamnya.

Awalnya bisa dibilang saya yang sempat salah jalan ini, berusaha mencari jalan pulang. Ketika melakukan regristasi ulang SNMPTN tulis secara tidak sengaja aku bertemu dengan mereka, sambil membawa kertas-kertas besar bertuliskan PRMK-FT, berlambang salib, dan Katolik, tanpa lelah mereka berdiri di tengah teriknya matahari siang itu seolah menanti penuh harap adanya mahasiswa yang mendatangi mereka. Entah kenapa melihat hal itu aku tergerak hatinya, kucoba mendekati mereka, dan dengan ragu bertanya. "Mbak, mas ini tempatnya mahasiswa katolik ya?", tiba-tiba saja mereka berteriak kesenangan seolah-olah menemukan seperti sesuatu yang hilang, dan mbak nya yang gendut-item-rambutnya ikal itu (kesan pertama) seolah-olah penuh semangat menceritakan apa itu PRMK, apa aja yang ada di sini (yang akhirnya aku ketahui namanya mbak monic a.k.a gori). Lalu ada 1 lagi mas-mas yang lumayan cool (kesan pertama juga)  berbicara penuh wibawa dan memberikan penjelasan yang lebih detail lagi dan dia mengenalkan namanya sebagai RIO. Aku masih ingat betapa canggungnya aku saat itu, dan pertanyaan pertama yang terlontar waktu itu, "Mas, mbak ini nanti kalau kuliah agama di mana?" wkwkwkwk, sumpah kalau ingat pertanyaan itu bawaanya ketawa terus. Mereka bertanya padaku aku dari jurusan apa, dan mereka pun membawaku ke teman-teman 1 jurusanku, waktu itu ada 2 orang, tapi aku gak begitu ngeh, dan ternyata ke 2 orang itu yang jadi sahabat baikku sampai saat ini, yaitu Ladislaus Risangpajar, dan Yulius Khrisna Deva Purusha.
Begitulah singkat cerita aku berkenalan dengan yang namanya PRMK-FT, lalu akupun bertanya-tanya seputar info-info tentang PRMK-FT mulai dari grup-grupnya dan lain-lain. Aku pun berkenalan dengan mereka melalui grup Facebook. Dan ternyata sambutannya pun sama hangatnya, banyak yang salah mengira Purwakarta dengan Purwokerto, dan itu sempat jadi booming, haha.. Next, saat awal masuk MOS Universitas kami yang katolik dikumpulkan di gedung sudarto, dan ternyata di Elektro aku gak cuman sendirian ternyata banyak juga mereka yang katolik, ada Roki, Lowo, Maria, Lambertus, Kecap (yulius), Risang, Juan, Kris,dan Tito. Aku melihat mereka, wah sepertinya mereka orang baik-baik yang rajin ke gereja, tapi pada kenyataannya tidak semua, haha, yah meskipun pas awal-awal semester 1 aku masih termasuk malas ke gereja juga. Di sana kami semakin diberi tahu tentang apa itu PRMK-FT, apa aja yang ada di PRMK-FT, dan kami di sambut oleh angelus kami mas Johannes Adhi Nugroho (Adhi), dan yang lain mas Fabianus Marintis (Martin), mas Dionnisius Viddi (Dion), dan mas Anthonius Henry (anton/phizank). Mereka menanyakan padaku apa aku suka mainan forum, aku jawab ya dikit-dikit mas, lalu mereka mengenalkan padaku kalau PRMK-FT juga punya forum, yaitu prmkftundip.web.id ; aku pun mendaftar, kesan pertamaku, wow keren ternyata ini yang namanya organisasi mahasiswa, punya forum sendiri, yang isinya juga bermacam-macam. Dan sepertinya dari situlah awal ketertarikanku dengan forum PRMK-FT sendiri.



Setelah masuk kuliah beberapa hari, tiba-tiba kami mendapat jarkom, kalau akan ada gereja bareng di gereja banyumanik. Dan untuk itu diharuskan kumpul di bundaran BRI jam 5 sore, karena aku gak ada motor aku berjalan dari kosan. Setibanya di sana ternyata masih sepi padahal aku tiba jam 5 kurang (dari sini awal budaya ngaret di PRMK-FT :D). Aku nunggu di sana, hingga akhirnya satu per satu orang asing datang (waktu itu belum kenal) sama-sama maba. Lalu ketika hendak berangkat aku membawa motor temanku Roki. Ternyata asyik juga gereja bareng, aku masih ingat waktu itu ada 2 orang teman yang bakal jadi teman baikku juga, yaitu Tito dan Hayuning, mereka berdua sepasang kekasih (waktu itu, yah terkadang aku sebagai teman mereka menyayangkan mereka harus putus) dan mereka sama-sama ramah. Entah alasan apa, tiba-tiba ketika pulang Roki ingin main ke rumah Tito, sehingga aku akhirnya memboncengi Maria dengan motornya, tapi karena tidak tahu jalan, aku mengikuti Tito dan Roki hingga lampu merah PH. Tapi karena merasa kasian pada kami yang tidak tahu jalan hayuning pun menyuruh tito untuk menunjukan jalan yang benar, balik ke tembalang XD. Setelah lama lagi berselang tiba-tiba dapat lagi SMS jarkom yang mengabarkan tentang adanya jumatan, Angelus ku mas Adhi bilang, kalau jumatan itu ajangnya kumpul-kumpul anak-anak katolik se-teknik. Sebagai angelus mas Adhi terbilang cukup baik, dia membantu kami dalam banyak hal, dari dia juga aku memahami segala makna kaderisasi yang ada di elektro, hingga akhirnya aku bisa dilantik seperti sekarang. Aku mungkin sudah lupa kesan pertama jumatan, siapa yang bawa dan apa aja isinya. Akhirnya setelah satu bulan kami dapat jarkom kalau akan ada RETRET. Bayanganku pertama kali tentang RETRET adalah sebuah kegiatan rohani yang benar-benar rohani. Seperti apa retret itu sendiri pun aku belum pernah tahu, karena sebelumnya gak pernah ikut retret sama sekali.

Dengan antusias aku menanti datangnya acara retret itu sendiri, tapi tiba-tiba beberapa hari menjelang retret itu sendiri ada praktikum yang mewajibkan kita membuat sebuah tugas pendahuluan yang harus dikumpulkan hari sabtunya. Tapi beruntung berkat adanya bantuan dari mas phizank kami mendapat sedikit keringanan. Akhirnya hari retret pun tiba, dengan semangat tinggi aku berangkat ke GSG, setibanya di sana aku langsung mendapat sambutan berupa kaos dan cocard dari pihak panitia. Semua hal itu semakin membuatku penasaran, lalu kami pun berangkat dengan bus menuju tempat RETRET kami di Gereja Jago Ambarawa. Setibanya di sana kami langsung dibagi ke beberapa kamar secara acak. Ternyata kamarku tidak ada anak elektronya sama sekali, jadi mungkin aku sendirian di kamar tersebut. Tapi semua pikiranku tersebut ternyata salah, aku ingat sekamar dengan Christopher Krisna Kusuma (yang nantinya jadi korfak 2013 dan tim pewartaan 2012), Alan Garcia Sangaji (jadi sahabat baik di pewartaan 2012 dan selamanya juga), Prima Adi (Rekan 1 tim di pewartaan 2012 dan liturgi 2013), lalu Michael Adriyan Chandra/Achan (Nantinya Ketua Departement Danus 2013, dan teman baik juga), dan beberapa orang yang aku lupa namanya karena jarang kelihatan di PRMK. Entah takdir atau bukan ternyata aku bisa bergaul dengan mereka bahkan sangat baik hingga sekarang, bahkan aku gak nyangka Chris dan Achan bisa jadi orang yang sangat hebat sekarang dan seterusnya (amin). Back to the topic, tidak banyak hal yang aku ingat tentang RETRET itu sendiri, tapi hal pertama yang berkesan waktu itu pas eneagram, aku diberi tahu aku tipe perfectionist yang katanya tipe orang yang bener-bener memperhitungkan setiap tindakannya supaya semuanya berjalan sesuai keinginannya. Ke-esokan harinya adalah acara yang paling ditunggu, yaitu Outbound, aku sekelompok dengan Yohanes Surya Adi (surya), Andreas Tony (tony), Stefanni Mano (mano), Agnes Priska (agnes), Aloysius Andre (andre), dan mas Wisnu sebagai kambing kami. Outbound nya lumayan seru, game pertama yaitu lupa namanya, tapi yang jelas kita peserta berjalan mundur dengan mata tertutup, dan andre sebagai mata yang memimpin kami hanya dengan spion. Game berikutnya namanya game 7 bintang, di mana kami harus melewati beberapa kotak-kotak dengan kaki terikat satu dengan yang lainnya, lalu kami sampai lagi di pos sapi perah (pos-pos senior gatel =D) di sana kami disuruh ngelakuin hal-hal konyol. Lalu kami sampai juga di trust fall, ini pos yang sangat menantang, kami peserta disuruh menyerahkan 2 orang tumbal untuk dijatuhkan dari ketinggian, sementara yang lain menahannya di bawah, di kelompokku yang jadi tumbalnya, klo gak salah inget itu Tony sama Agnes, untuk Tony dia berhasil landing dengan baik, tapi tidak dengan agnes, pantatnya lebih dulu jatuh sehingga agak sedikit sakit ketika menahannya. Game berikutnya adalah folding carpet, dimana kami diminta untuk melipat karpet tanpa ada anggota yang keluar dari zona karpet tersebut. Dan game terakhir yaitu lupa namanya, yang jelas satu orang bergelantungan di tali tambang, sementara yang lain menarik tali tersebut supaya yang bergelantungan terangkat. Tugasnya adalah mengambil makanan yang ada di bawah dengan mengarahkan si tumbal ke makanan tersebut.

Setelah lelah bermain outbound aku tepar dan beristirahat di dalam kamar, hingga akhirnya aku dibangunkan karena ada acara berikutnya yaitu pendalaman outbound, tidak ada hal spesial di sini, hanya beberapa omongan gak jelas dari panitia dan beberapa peserta, lalu kami dibawa ke ruang makan dengan cara mengambil nomer, dan duduk sesuai nomer yang ada. Setibanya di ruang makan cuman aku sama Hiacinta yang gak dapat pasangan, kami sempat berpikir untuk duduk bareng, tapi ternyata pasangan Hiacinta datang, dan dia mengejekku, haha. Setelah agak lama, tiba-tiba di depanku datang mbak panitia (sori lupa namanya) duduk di depanku. Selepas acara makan malam tersebut, kami kembali ke ruangan aula, dan mendapat renungan singkat, lampu lalu dimatikan, dan kami disuruh untuk tetap memejamkan mata, bahkan aku sempat tertidur di dalam sana. Hingga akhirnya aku dibangunkan mas Dion dan di tuntun karena menggunakan penutup mata, lalu aku disuruh berpegangan ke bahu orang didepanku. Tapi satu hal yang bikin aku kesal malam itu, entah siapa yang memegang pundakku waktu itu yang jelas dia ngantuk berat dan memegangi pundakku sangat erat, bahkan berat badannya lebih berat dariku. Dengan setengah menahan kantuk, dan setengahnya lagi menahan orang dibelakangku ini, aku berjalan mengikuti komando, hingga akhirnya aku diminta untuk duduk. Setelah itu yang aku ingat ada orang meletakan lilin di depanku, lalu narator membacakan sedikit renungan, dan menurutku renungan itu menyentuh banget (sampai hampir nangis) bahkan aku mendengar beberapa panitia, berkata "eh, liat si Alva nangis kayaknya", haha konyol juga kalau diingat-ingat, tapi emang menyentuh banget sih menurutku, gimana gak ceritanya tentang orang tua, keluarga dan rumah. Setelah itu mata kami dibuka, dan kami diminta berkenalan dengan orang-orang disekeliling kami, aku lupa aku berkenalan dengan siapa aja, yang jelas kami disana senang-senang. Lalu kami diminta berkumpul di lapangan di depan api unggun. Entah gimana awalnya yang jelas acara di depan api unggun itu berubah jadi semacam acara kaderisasi, kami di tekan dengan berbagai macam pertanyaan, tentang apa itu PRMK-FT Undip bagi kami, kesalahan apa yang udah kami lakukan, apa yang kalian cari di sini, dan sebagainya. Aku dan teman-temanku elektro yang lain, terlihat paling aktif dalam menjawab setiap pertanyaan aku ingat, mulai dari Roki menjawab pertanyaan tentang apa yang kami lakukan, lalu Aku yang menjawab pertanyaan tentang tema RETRET kali ini, terus Lowo yang menjawab kesalahan kami, Tito yang menjelaskan apa itu rumah, Kecap yang menjawab pertanyaan hambatan dalam berkarya, Kristianto yang meminta izin untuk merapat, Risang yang menjawab pertanyaan tentang apa itu PRMK, Lambertus dan Juan juga ikut menjawab beberapa pertanyaan lainnya. Tapi aku ingat betul ketika ditanya apa itu PRMK-FT, aku menjawab sesuai dengan apa yang ada di booklet waktu itu, Loyalitas, Kekeluargaan, Pelayanan, Rumah, dan Tanggung jawab. Tapi ada beberapa hal berkesan saat itu. Mulai dari Kecap yang diinterogasi oleh mas Tio, karena dia merasa masih menjadi beban bagi orang lain yang menjadi alasan kenapa dia gak yakin bisa aktif di PRMK-FT, meskipun pada kenyataannya dia yang paling aktif bahkan dibandingkan aku dan Risang. Lalu saat Lowo menjawab kesalahan kami yaitu masih nge-gap dengan yang sejurusan, kebetulan waktu itu yang Teknik Kimia memang ngumpul jadi satu semua, lalu mereka disuruh mencar oleh mas Rio, dan salah satunya ada di sampingku, hingga akhirnya ketika yang cewek disuruh berdiri di depan yang cowok, dia berdiri di depanku. Entah mungkin karena aku kasihan sepertinya dia kedinginan, aku menawarkan jaketku padanya, dan menanyakan namanya, lalu dia menjawab "(kasih tau gak ya?)". Bisa dibilang itu awal pertama kali aku mengenalnya, entah dia sendiri masih ingat atau tidak, tapi seolah-olah aku gak kan pernah bisa melupakan saat-saat itu, karena sepertinya aku terjebak dengannya semenjak itu bahkan saat ini sepertinya aku sudah tidak dianggapnya lagi, seolah-olah aku hanya hantu dari masa lalu, tapi aku tahu  semua itu mungkin memang salahku yang terlalu kekanak-kanakan dan membuatnya menjadi tidak nyaman. Tapi aku tahu cinta itu Universal, banyak cara untuk menunjukannya tanpa harus menunjukan diriku di depannya (jadi ngelantur). Back to topic lagi, selepas api unggun itu kami dibawa ketempat pembasuhan kaki, dan orang yang membasuh kakiku waktu itu adalah mas Martin. Lalu kami diminta berbaris, kami diberitahu kalau kami akan dilantik sebagai anggota keluarga PRMK-FT Undip, dan kami diminta mengucapkan ikrar sambil mencium bendera Pusaka. Hingga akhirnya tiba giliranku, kepalaku dibasahi air, lalu aku mengungkapkan ikrarku yang rasanya mengikatku hingga sekarang "Saya akan loyal dan berkomitmen pada PRMK-FT Undip.", setelah mengucapkan hal itu ada hal konyol yang aku lakukan, aku langsung berjalan mau balik kebarisan, hingga akhirnya temanku mengingatkanku, kalau aku belum mencium benderanya, dengan wajah malu dan terburu-buru aku balik ke bendera tersebut dan menciumnya. Dengan menahan malu dan tawa aku berjalan kembali kebarisan. Acara berlanjut lagi, panitia memberi tahu kalau kami mendapat tugas menghadirkan semacam acara pada besok paginya. Sementara beberapa ada yang balik tidur, kami para cowok mengobrol dengan mas Rio, hingga akhirnya kami mulai ngantuk dan masuk ke kamar masing-masing untuk tidur.

Ke-esokan paginya, kami bangun untuk gladibersih acara drama kami, karena aku dan Risang yang kebetulan waktu itu belum dapat bagian apa-apa, memutuskan untuk menyelinap di para penyanyi. Kecap mendapat peran sebagai binatang waktu itu tapi aku lupa jadi apa, yang jelas tugasnya mengangkat Asti yang badannya gemuk itu bersama 4 orang lainnya. Acara drama kami berlangsung meriah, bahkan aku masih ingat trio kentir D3 Tekim, Pundhi Trionggojati, Aloysius Andre, dan Yoel Lasmito tampil sebagai boyband, dan hal itu buat aku ketawa lepas, karena gak nyangka Pundhi yang sekarang begini dulunya begitu. Akhirnya kami tiba diakhir acara yaitu misa pelepasan kami, kami packing lalu pulang ke tembalang lagi, sepanjang perjalanan aku senang sekali karena tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi di depan sana nanti, akhirnya aku punya beberapa kenalan di kota asing ini.







(-end)

2 comments: