15 November, efek kopi yang dibuat oleh Tio sore itu kuat sekali. Aku baru bisa tertidur kurang lebih pukul 3 pagi. Paginya aku bingung mau ngajak dia gereja apa gak. Aku coba ajak aja, ternyata dia mau gereja sama keluarganya, ya sudah akupun pergi ke gereja seorang diri. Sampai di gereja rasanya mengantu sekali. Sepulang gereja untuk menghilangkan rasa kantuk aku memutuskan berjalan ke beskem untuk menghadiri rapat POR PRMK FT, tahun ini anak-anak hangout sudah bergabung dalam angkatan old crack. Setelah rapat por, dilanjut rapat koperasi, sayang sepertinya koperasi kami ini serasa dibunuh perlahan karena tak jua menghasilkan profit. Akhirnya kami memutuskan vakum 1 minggu. Selepas rapat aku pulang dan tidur siang.
Sore harinya tanganku semakin merindukan gitarku. Aku mencoba mencari hiburan dengan cara lain, hingga akhirnya tertidur lagi. Aku bangun hari sudah cukup gelap, Tio dan Arda pergi ke gereja. Malam harinya aku di kabari Tio untuk menyusul ke bebek barokah. Ternyata ada Martin dan Maria di sana, Martin cerita dia bisa pulang lama karena ada pertandingan tenis dan dia gak bisa ikut main. Mungkin ini jalan Tuhan dalam membantuku mengerjakan tugas akhir.
Sepulang makan aku dan Tio menyempatkan menonton film berjudul senyap. Film ini dilarang diputar di Indonesia. Aku pun mendapatkan linknya dari temanku yang kuliah di luar negeri. Film ini adalah film kedua besutan sutradara Joshua. Film pertamanya yang berjudul Jagal "Act of Killing" dan film keduanya Senyap "The Look of Silence" mendapatkan banyak penghargaan di dunia perfilman internasional. Dari kedua film tersebut Joshua mencoba mengungkapkan pergeseran sejarah yang terjadi di Indonesia. Serta pernah adanya peristiwa pembantaian besar-besaran di Indonesia yang juga setara dengan pembantaian kamp konsentrasi Nazi. Sementara itu banyak pelaku pembunuhan tersebut yang masih hidup sampai sekarang dan menjabat posisi-posisi penting dipemerintahan. Memang sejarah adalah zona abu-abu yang gak banyak orang ketahui. Hanya mereka yang benar-benar hidup saat itu yang tahu cerita seutuhnya.
No comments:
Post a Comment