Hai mar, gak kerasa udah seminggu, semenjak terakhir kita ngobrol bareng di umbul, sudah seminggu pula pergulatan batinku ini mencapai akhirnya. Sebenernya aku pingin nulis surat ini langsung ke kamu, tapi aku urungkan niat tersebut, karena entahlah aku yakin, kamu pasti bakalan baca blogku ini. Ya ini aku mar, seorang cowok yang gak pernah bisa jujur dengan perasaannya sendiri, dan cuma bisa menuwangkannya lewat tulisan. Seperti yang kamu bilang juga sih, klo kita memang gak bisa mengontrol perasaan kita seperti apa, tapi kita masih bisa mengontrol tindakan kita seperti apa terhadap perasaan itu, dan menulis merupakan caraku untuk mengontrolnya.
Selama seminggu ini, aku merasa bersalah sekali sudah bersikap egois minggu lalu. Aku berharap akan sesuatu yang bukan selayaknya bagiku, aku mengharapkan hatimu. Aku benar-benar menyesal sekali sudah melakukan hal tersebut. Yang aku lakukan selama ini hanyalah mengeluh dan mengeluh saja, sampai akhirnya aku melemparkan semua keluhanku padamu. Aku sama sekali tidak memikirkan bagaimana perasaan dan kondisimu saat itu. Ya, aku benar-benar menyesal sudah melakukan itu semua.
Waktu itu kamu gak yakin klo aku udah move on, ya keyakinanmu benar adanya mar, bahkan sampai kamu menawarkan untuk membantuku, aku sendiri gak tahu apa hal tersebut akan benar-benar membantu. Teman-temanku banyak memberi nasehat, ada yang bilang, untuk tidak berhubungan dalam apapun, tapi menurutku sejauh apapun aku dan kamu menjauh, rasa yang ada dalam diriku malah kangen, ada lagi yang bilang, untuk mengingat hal-hal yang udah bikin aku sakit, yang ada aku hanya akan berfantasi dalam drama yang berharap itu nyata, bahkan mereka membicarakan klo kamu bla, bla, bla, yang ada aku akan selalu mencari bagian mana yang pas, lah klo gitu terus kapan move onnya, hahaha, atau mungkin yang orang sering bilang untuk cari aja yang baru, aku tidak yakin juga itu akan benar-benar membantu karena bagimana aku bisa membuat gadis itu bahagia, jika selama ini aku hanya membuat wanita yang aku sayangi menangis?
Aku rasa satu-satunya cara untuk move on memang harus dari diriku sendiri. Hal itu yang membuatku tersadar, bukannya aku harus move on dari perasaanku, tapi aku harus move on dari hasrat dan egoku untuk memilikimu. Sampai saat ini aku benar-benar gak tau kenapa aku bisa cinta sama kamu, ya yang aku tau, aku nyaman sama seneng aja setiap deket kamu, dan bagiku kamu wanita yang spesial. Salah satu letak ke spesialanmu adalah bagaimana kamu sebagai wanita jauh lebih berani memperjuangkan cintamu terhadap orang yang kamu cintai, disitu sebagai cowok, aku benar-benar merasa malu. Meskipun pada akhirnya aku sedih melihat perjuanganmu harus berakhir seperti itu, namun aku yakin suatu saat akan ada pria yang bisa melihat keistimewaanmu itu, dan dia pasti seorang pria yang istimewa juga dimatamu, so tetap semangat dan tetap jadi Maria yang seperti itu.
Kalau masalah diriku, ya kamu gak usah terlalu banyak mikirin Mar. Aku sendiri sadar setiap orang punya keistimewaannya masing-masing, dan akan ada orang yang mencintai keistimewaan tersebut, seperti halnya ada orang yang mencintai matahari karenanya mereka selalu tersenyum di saat fajar dan sedih di saat senja, atau mereka yang mencintai bulan rela menanti tiap malam hanya untuk melihatnya bersinar penuh, atau mereka yang mencintai bintang, yang meskipun sinarnya redup, tapi mereka selalu ada bahkan di malam yang paling gelap mereka bersinar terang. Aku yakin dirikupun suatu saat aku akan menemukan wanita yang melihatku seperti itu. Aku teringat akan janjiku dulu padamu, dan sebagai pria aku akan tetap menepati janji tersebut, aku akan berusaha menjadi kakak yang baik, meskipun aku tidak sebaik itu, dan aku tetap selalu mendukung setiap keputusanmu selama hal itu memang baik.
Ya, aku tahu kamu khawatir jika hal ini akan mengganggu skripsiku tapi tenanglah, mikirin kamu itu gak pernah jadi beban buat aku, malah menjadi motivasi tersendiri bagiku untuk menjadi pria yang lebih baik lagi, karena itu aku berharap kamu gak perlu memikirkan hal ini juga. Aku juga gak akan menjauh dari PRMK, karena PRMK sendiri merupakan my bitter sweet love, dan aku percaya, kamu dan teman-temanmu sekarang bisa membawa perubahan buat PRMK saat ini. Jadi tetap berkarya Mar, klo kamu kesulitan akan apapun selama aku bisa bantu, aku akan berusaha membantumu semaksimal mungkin, karena klo kamu gagal karena hal seharusnya bisa kubantu, itu akan membuatku sedih. Maaf klo kata-kataku terlalu panjang dan membosankan, entah kata-kata ini tiba-tiba ngalir aja di kepalaku.
With love,
R. Alva JP
Alva sang pujangga cinta..
ReplyDelete