Tuesday, 9 May 2017

Damn!!

Damn! Kata itu yang ada dipikiranku saat ini. Gila kok aku bisa kepikiran hal kayak yang aku tulis tadi siang. Syukurlah dosen pertamaku yang bak malaikat menyadarkanku, dan uniknya hal itu terjadi setelah selesai nulis hal tersebut.

Ya, aku sadar dalam pikiranku yang paling gelap dan dingin itu, memang ada pikiran seperti itu, namun aku sudah berusaha menguburnya dalam dalam. Satu hal yang aku ingat adalah pemikiran-pemikiran seperti itu yang sudah membuat ibuku dulu menangis, dan aku berjanji gak akan melakukan hal itu lagi. Sepertinya tekanan dan pikiran dari mana mana cukup mampu membuat tembok yang sudah kubangun untuk mengurungnya runtuh.

Sepertinya diriku memang belum cukup tangguh, untuk mampu menjaga pikiran buas tersebut. Sebagai orang katolik aku pantas malu sudah berpikiran seperti itu. Secara tidak langsung aku sudah menyangkal keberadaan-Nya. Aku lupa aku tidak pernah sendiri, Dia selalu hadir dengan cara yang tak pernah aku duga. Sepertinya dosen pertamaku bu Juning orang yang dipilih-Nya untuk sedikit mengarahkanku kembali ke jalan-Nya.

Ya aku akan tetap berjuang, supaya aku bisa benar-benar menjadi tangguh. Aku harus kuat, karena cita-citaku untuk menjadi jembatan yang mampu menghubungkan teman-temanku dengan mimpi dan cita-cita mereka, membutuhkan pondasi yang kuat. Karenanya aku akan tetap berjuang, sekeras, sesakit, sepahit apapun itu, aku yakin Tuhan sudah menyiapkan akhir yang indah bagiku. Mungkin aku tak akan pernah memahami perjuangan macam apa yang aku sedang jalani saat ini, tapi selama aku tetap pada jalan-Nya, aku yakin aku tak mungkin di sesatkan-Nya.

No comments:

Post a Comment