Saturday, 27 May 2017

Kesempurnaan

Berbicara tentang kesempurnaan, aku percaya sesungguhnya tidak ada yang tidak ssmpurna di dunia ini. Kamu cacat, kamu miskin, kamu sakit, atau hal hal lain yang menyedihkan yang lain yang dapat terjadi padamu itu bukan berarti kamu tidak sempurna, melainkan Tuhan memandang kamu sudah cukup sempurna dengan kondisimu tersebut. Kesempurnaan itu seperti hal matematika. Kita perlu menyepakati terlebih dahulu, skala apa yang mau kita bawa, dari sistem apa yang mau kita pakai, sama seperti matematika 1+1 tidak selalu sama dengan 2, kita harus sepakat dulu, mau menghitung dengan biner apa desimal, begitu pula kesempurnaan.

Sebenarnya saya tidak setuju, jika kesempurnaan itu hanya milik Tuhan. Seperti yang kita tahu dalam alkitab sekalipun menyatakan dengan jelas bahwa, Tuhan menciptakan manusia itu serupa dengan dirinya, jadi sebenarnya kita juga lahir dengan kesempurnaan yang diberikannya. Bahkan Allah sekalipun turun sebagai manusia dalam diri Yesus. Aku selalu berpikir, alasan kenapa Allah mau turun ke dunia saat itu, berdasarkan pemikiranku yang mendalam, serta penjabaran akal serta nurani, aku berkesimpulan bahwa Allah ingin menunjukan manusia itu sempurna apa adanya, Dia menunjukan pada kita melalui tindakannya yang merepresentasikan Tuhan.

Oleh karena itu, aku selalu berpikir untuk tidak mencari kesempurnaan, karena aku sudah sempurna apa adanya. Jika ada orang yang tidak sepakat, aku hanya menganggap dia mengejar sesuatu yang tidak jelas. Dengan menggunakan pola pikir tersebut, aku tidak ambil pusing dengan perkataan orang yang menurutku tidak masuk akal, karena selama aku tidak melanggar aturan hukum dan aturan gereja, menurutku tidaklah ada hal yang salah, semuanya sempurna.

Friday, 26 May 2017

Tantangan Gereja

Hari ini aku baru sadar, ternyata blogku gampang sekali dicari, modal ketik PRMK FT Undip di google, langsung nongol. Konyolnya adalah aku baru tahu setelah diberi tahu oleh Christin tadi saat ada acara sarasehan. Ya, itu bukan masalah sih, malah lumayan nambah pemasukan.

Hari ini benar-benar hari yang melelahkan, by the way aku nulisnya hari sabtu dini hari, jadi yang aku maksud adalah kamis malam hingga jumat malam. Masih teringat jelas bagaimana sibuknya aku kemarin, pulang gereja langsung nge print laporan 4 rangkap, masing-masing 200 halaman lebih. Mulai kerja dari jam 8 kamis malam baru selesai jumat pagi jam 4. Pulang dari nge print, aku bingung, kalau tidur takut kebablasan, karena deadline untuk mengumpulkan draft pukul 9 pagi. Akhirnya aku putuskan untuk tetap melek, sampai akhirnya aku resmi mendaftar sidang periode bulan ini. Aku dijanjikan jadwal keluar setelah selesai jumatan namun sampai tadi jam set 12 setelah sarasehan, aku mampir kampus dan mendapati jadwalnya belum keluar.

Berbicara soal sarasehan, konsep acaranya cukup menarik, pembicara yang diundangpun cukup berwawasan luas. Terlihat dari bagaimana beliau secara rapi menyampaikan point-point menggunakan pemahaman yang mudah dicerna anak anak zaman sekarang. Memang benar yang beliau katakan, mengenai mental anak muda saat ini, bagaimana beliau secara hati-hati menegur dengan menggunakan bahasa yang sangat halus. Kalau aku yang suruh ngomong, jelas cara penyampaiannya akan berbeda.

Ya, anak-anak zaman sekarang memang mayoritas bersikap pragmatis, dan hal itu terbentuk karena laju zaman yang semakin cepat. Segala jenis kemudahan yang ada pada zaman ini, membuat orang semakin merasa mereka lebih baik dari orang lain, karena mereka merasa dirinya tahu akan banyak hal yang mereka ketahui dari internet. Sehingga anak-anak zaman sekarang cenderung malas untuk memikirkan hal hal yang fundamental, yang menurut mereka hal tersebut sudah usang. Mereka lebih tertarik pada teori-teori yang bersifat praktis dan bermanfaat bagi mereka secara langsung.

Hal ini menjadi kecemasan tersendiri, karena tanpa kita mempelajari segala sesuatunya dari dasar, kita tidak akan pernah memperoleh hasil yang maksimal. Contoh kecil, sebuah organisasi A, akan mengadakan sebuah kegiatan Z. Lalu organisasi A menyusun segala sesuatunya dari dasar. Sehingga terbentuk sebuah sistem R. Lalu suatu ketika, organisasi B datang berkunjung saat berlangsungnya kegiatan Z. Mereka melihat, dengan sistem R, kegiatan Z tersebut dari segi kualitatif dan kuantitatifnya sangat memuaskan. Kebetulan organisasi B juga akan mengadakan kegiatan Z, akhirnya mereka meniru yang klo kata pembicara tadi generasi copy paste, dengan mudahnya berencana menggunakan sistem R. Namun yang mereka ketahui hanya dari segi teknis, dan prakteknya. Akhirnya acara kegiatan Z yang mereka rencanakan tidak berjalan sesuai harapan. Mereka lupa kalau ada hal hal yang sifatnya fundamental yang tidak mereka perhatikan, yaitu bagaimana kualitas SDM nya, bagaimana hubungan intrapersonal SDMnya, dan bagaimana karakter organisasi itu sendiri serta masih banyak parameter fundamental lainnya.

Lalu selain pragmatis, ada juga individualis. Karena bawaan sifat pragmatis adalah keyakinan bahwa dirinyalah yang paling benar, maka ketika orang-orang tidak bisa menerima pola pemikirannya tersebut, dia akan condong menjadi pribadi yang individualis. Dan jangan salah, kadang pelakunya sendiri tidak menyadari bahwa dia sudah menjadi seorang yang individualis. Bahkan dalam berorganisasi pun sifat tersebut akan sangat nampak, ketika seseorang tidak percaya akan rekannya dalam mengambil sebuah peranan yang menurutnya dialah yang seharusnya mengambil peranan tersebut agar semuanya berjalan lancar. Aku teringat akan perkataan orang orang tua zaman dahulu baik itu Tio, Ionk, Rio, Mas Yudha, Mas Anggun, Mas Setyawan, dan lain lain, tak pernah bosan selalu berkata, lebih baik membiarkan seseorang untuk salah dan mengajarinya mencari  tahu yang benar, daripada mengajarkannya selalu untuk benar dan dia akan kebingungan saat dia salah. Ketika kita merasa kitalah yang mampu untuk melakukan hal tersebut​ dan orang lain tidak, sebenarnya saat itu pula egomu yang bertindak.

Ya gak cuma dua hal itu yang tadi dibahas, bagaimana kita harus berkumpul, harus mau melayani, dan tak lupa juga kecenderungan anak-anak zaman sekarang untuk ngobrol saat misa atau bahkan main handphone. Klo buat aku, gereja adalah kebutuhan, karena saat di gereja, aku merasa Tuhan itu ada dan aku bisa mengutarakan segala isi kepalaku kepada-Nya. Makanya kadang aku suka bingung, mereka yang ke gereja masih main handphone, klo dia temanku biasanya aku tegur, karena menurutku orang-orang seperti itu tidak perlu ke gereja, klo yang dia cari hanya surga atau kewajiban. Ya intinya apa yang disampaikan bapak FX Joko Purnomo tadi cukup membuktikan pengalamannya sebagai pengajar, aku yakin beliau pasti sudah sering menulis dan banyak membaca. Ya mungkin segini dulu yang aku sharing malam ini, semoga besok jadwal sidangnya sudah keluar.

Friday, 19 May 2017

Selamat malam, kalian orang-orang lemah, yang kalo ketemu mantan, ngumpet. Norak, kalian tahu gue, malem ini habis ketemu orang yang nolak gue, 2 orang!! Itu namanya move on.

Wkwkwk.. belakangan ini aku sama temenku Christopher lagi seneng banget, sama seorang stand up komedian, namanya Coki Anwar. Kata-kata yang aku pake buat kalimat pembuka itu, karakter yang selalu dilontarkan tokoh tersebut, makanya iseng aja aku pake. Klo kata Didin, dia itu orang miskin senior, karena udah miskin selama 34 tahun, jadi dia hidup miskin katanya menjiwai perannya. Nah, aku juga ngerasa begitu, aku single 24 tahun, karena aku memang menjiwai karakter tersebut. Alibi.. wkwkwk, gak kok, soalnya aku bersyukur banget lho. Tuhan tidak mungkin mempertemukanku dengan mereka, jika tidak ada tujuannya.

Ya gitu juga kenapa lulusku lama, aku juga terlalu menjiwai peran tersebut, wkwkwk. Berbicara soal kuliah lama. Ya sebelum besok fokus sidang lah, aku bagi sedikit pengalaman. Mungkin, banyak orang bertanya, kenapa cerita yang tak tulis banyak menyedihkannya, update status kesannya kayak yang galau, ngobrol di grup juga sama. Kalian harus tahu, disetiap tulisanku itu, aku membagikan kisahku dalam bentuk seperti itu, tujuanku cuma berbagi supaya kalian sadar, gak enak jadi orang baperan, dikit-dikit mikir, dikit-dikit galau. Makanya klo di blog yang bakalan aku kasih buat anak-anak ku besok, mereka belajar dari ini semua, biar mereka tahu, hal-hal seperti apa yang perlu mereka hindari. Ya itu harapan sih, klo ternyata sama aja, berarti pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya itu benar.

Kalau ditanyain, aku udah move dari yang kemarin atau belum, ya masih 60% lah. Kenapa 60%? Karena setiap temenku bilang buat deketin si A, si B, si C, yang kebayang di aku masih takut buat sakit lagi. Ya aku rasa, itu nanti bakal sembuh sendiri. Mungkin satu sih nak, klo kamu cowok, klo kamu mau pacaran, pacaranlah sama orang yang memang kamu sayang dia tanpa ada alasan apapun. Klo kamu ditolak, yaudah selo aja, nanti juga bakal ketemu orang yang bakal cinta dan sayang sama kamu tanpa alasan apapun, dan klo kamu ketemu sama cewek itu, kamu harus perjuangin dia. Klo kamu cewek, ya tinggal ganti aja kalimat tadi. Karena klo di logika, kalo kamu cinta dan sayang dia karena suatu alasan, bayangin klo pas kamu udah berumah tangga, dan alasan itu udah gak ada, yakin masih sayang dan cinta? Makanya pikir baik-baik sebelum kamu nolak dia. 😉😉

(-cont, ngantuk bos)

Tuesday, 16 May 2017

Mahkota Duri

Oh Tuhan.. Aku rasa, aku benar benar harus ke psikolog. Setiap kali ada waktu kosong aku masih kepikiran Maria. Arda dan Acan memang selalu mengecek kondisiku, menanyakan bagaimana perasaanku sekarang, masih kangen apa gak, kepikiran apa gak, aku selalu membohongi mereka. Shit, teman macam apa aku, di saat mereka benar-benar memikirkanku, aku malah berbohong ke mereka. Aku gak kepingin mereka ikut kepikiran gara-gara hal semacam ini.

Aku bahkan menghindari acara-acara liturgi, karena belakangan aku rasa emosiku mulai agak terganggu. Hal ini kusadari ketika menunggu dosen saat ngobrol dengan junior-juniorku yang dibimbing oleh dosen yang sama, aku pernah secara tidak sengaja kepikiran ucapannya saat di umbul, sakit sekali rasanya, dengan segera aku berusaha mengalihkan pikiranku, tapi sepertinya terlambat. Tanpa aku sadari air mataku sudah jatuh. Namun, cuma rasa sakit yang aku rasa, bukan sedih, apalagi marah.

Junior-juniorku mengira, aku terlalu lelah menunggu dosenku yang tak kunjung tiba. Mereka menyarankanku untuk istirahat dulu aja di kantin, mereka akan mengabariku jika dosennya sudah tiba. Aku mulai berjalan menuruni tangga, lalu keluar dari gedung A. Namun aku tidak pergi ke kantin, ku menuju motorku.

Aku pacu motorku sejadinya, selama perjalanan pikiranku bertanya-tanya, Oh Tuhan, kenapa aku tidak bisa mengendalikan pikiran serta emosiku. Aku sudah mebulatkan tekadku untuk melangkah, tetapi Kau selalu mengingatkanku akan hal hal tersebut. Akhirnya aku tiba di Katedral.

Sepi sekali saat itu. Aku mencoba duduk sejenak di depan patung bunda Maria. Menarik nafas dalam-dalam dan mencoba untuk menenangkan diri. Aku ambil rosario yang selalu kubawa dan aku mulai berdoa. Aku tahu kemarin senin itu adalah peristiwa gembira, tetapi aku memilih peristiwa sedih. Dari sana perlahan aku mulai tersadar, disetiap peristiwanya aku menangis sejadinya​.

Aku lupa, jadi orang Katolik itu tidak mudah. Tuhan kita Yesus, bahkan pernah sedih sekali saat Dia mengetahui, manusia yang disayangi-Nya akan dengan keji membunuh-Nya. Tapi Dia tidak lari dari ketakutan itu, setiap rasa sakit di badan dan hati-Nya justru membuat cinta-Nya pada manusia semakin besar. Hanya satu yang jadi pengharapan-Nya, hukum cinta kasih-Nya tetap abadi. Bapa, aku tak tahu apakah, mungkin hal ini adalah mahkota duriku, atau mungkin salibku? Jika iya Bapa, bantu aku untuk menghayati kisah hidupku ini Bapa, kuatkanlah hati dan imanku. Aku tak yakin Bapa, seberapa jauh aku sanggup menahannya seberapa lama aku sanggup menanggungnya, karena itu aku mohon Bapa, bantu aku berdiri lagi jika nanti aku terjatuh.

Wednesday, 10 May 2017

My Simply Rule

Hey kiddo, I don't know how old are you, when you read my blog, but you know, I have this kind of rule, the one that I made, at least to keep my mind sane and live a happily life. I write this in my last year of college, and I'm still haven't in any relationship with your mother, either we already met or not is still a one big mystery. I don't think if my rule will really a big help in your life, but I think It worth trying. Here is my rule!!!

ONE.
Give people more than they expect and do it cheerfully.
TWO.
Marry a man/woman you love to talk to. As you get older, their conversational skills will be as important as any other.
THREE.
Don't believe all you hear, spend all you have or sleep all you want.
FOUR.
When you say, "I love you," mean it.
FIVE.
When you say, "I'm sorry," look the person in the eye.
SIX.
Be engaged at least six months before you get married.
SEVEN.
Believe in love at first sight.
EIGHT.
Never laugh at anyone's dreams. People who don't have dreams don't have much.
NINE.
Love deeply and passionately. You might get hurt but it's the only way to live life completely.
TEN.
In disagreements, fight fairly. Please No name calling.
ELEVEN.
Don't judge people by their relatives, age, sex or any political and religion.
TWELVE.
Talk slowly but think quickly.
THIRTEEN.
When someone asks you a question you don't want to answer, smile and ask, "Why do you want to know?"
FOURTEEN.
Remember that great love and great achievements involve great risk.
FIFTEEN.
Say "bless you" when you hear someone sneeze.
SIXTEEN.
When you lose, don't lose the lesson.
SEVENTEEN.
Remember the three R's:
      Respect for self;
      Respect for others;
      Responsibility for all your actions.
EIGHTEEN.
Don't let a little dispute injure a great friendship.
NINETEEN.
When you realize you've made a mistake, take immediate steps to correct it.
TWENTY.
Smile when picking up the phone. The caller will hear it in your voice.
TWENTY-ONE.
Spend some time alone.

Tips dan Trik Menulis Cerita Fiksi

Sebenernya, setelah nyoba-nyoba buat novel sendiri sampai selesai itu belum pernah. Udah banyak judul sama genre cerita aku coba tulis, tapi rasanya seperti masih ada yang miss gitu. Kebanyakan orang malah lebih prefer ke tulisanku yang berasal dari kisah hidupku sendiri, meskipun penulisannya masih sangat jauh dari bagus, karena aku lebih memilih kebebasan dalam menulis hal tersebut. Tapi namanya tantangan, sampai sekarang masih belum nyerah buat bikin satu novel fiksi, sampai akhirnya kemarin aku kayaknya dapat tulisan novel yang pas aja. Jadi setelah melakukan beberapa kali trial-error, baca-baca refrensi novel-novel ternama, aku dapat sedikit ilham bagaimana enaknya menulis sebuah novel Fiksi, check it Out!!!
  1. Jangan menceritakan waktu secara detail, buatlah waktu sebagai benang yang mengatur imajinasi para pembaca.
  2. Berikan pembaca setidaknya satu karakter yang bisa mereka harapkan.
  3. Setiap karakter yang diceritakan setidaknya memiliki sebuah hasrat atau keinginan, meski itu hanya keinginan untuk minum.
  4. Setiap kalimat setidaknya harus mengandung 1 dari 2 hal ini, yaitu mengungkapkan karakter, atau menunjukan tindakan.
  5. Mulailah seolah cerita tersebut dapat berakhir, kapan saja.
  6. Tak peduli betapa manis dan polosnya karakter utamamu, berikanlah hal buruk pada mereka, ini untuk menunjukan seperti apa tokoh utamamu itu dibuat.
  7. Berikan pembacamu informasi yang cukup dan secepat mungkin, sehingga mereka benar-benar memahami apa yang hendak kau ceritakan.
  8. Terakhir dan menurutku yang paling penting, menulislah untuk membahagiakan satu orang saja. Karena jika kita terlalu khawatir  akan tanggapan orang lain, kita tidak akan pernah menyelesaikan cerita tersebut, karenanya cukup puaskan satu orang tersebut.

Ya, kira-kira itu yang bisa aku bagikan tentang pengalamanku dalam menulis. Buatku menulis cuma hobi, meskipun belakangan sering salah tempat dalam menulis. Instagram dipake nulis, Line dipake nulis, Path dipake nulis, padahal aku tau dua tempat itu bukan media yang tepat untuk melakukan hobiku ini. Kalau ada teman-teman yang punya kritik dan saran, silahkan tinggalkan komentar, ayo kita sama-sama belajar. Kalau kalian penasaran dengan potongan-potongan novel yang pernah kubuat, meskipun belakangan sering gak sempet buat lanjutin, bisa main ke habisterangmatilampu.blogspot.co.id


Tuesday, 9 May 2017

Damn!!

Damn! Kata itu yang ada dipikiranku saat ini. Gila kok aku bisa kepikiran hal kayak yang aku tulis tadi siang. Syukurlah dosen pertamaku yang bak malaikat menyadarkanku, dan uniknya hal itu terjadi setelah selesai nulis hal tersebut.

Ya, aku sadar dalam pikiranku yang paling gelap dan dingin itu, memang ada pikiran seperti itu, namun aku sudah berusaha menguburnya dalam dalam. Satu hal yang aku ingat adalah pemikiran-pemikiran seperti itu yang sudah membuat ibuku dulu menangis, dan aku berjanji gak akan melakukan hal itu lagi. Sepertinya tekanan dan pikiran dari mana mana cukup mampu membuat tembok yang sudah kubangun untuk mengurungnya runtuh.

Sepertinya diriku memang belum cukup tangguh, untuk mampu menjaga pikiran buas tersebut. Sebagai orang katolik aku pantas malu sudah berpikiran seperti itu. Secara tidak langsung aku sudah menyangkal keberadaan-Nya. Aku lupa aku tidak pernah sendiri, Dia selalu hadir dengan cara yang tak pernah aku duga. Sepertinya dosen pertamaku bu Juning orang yang dipilih-Nya untuk sedikit mengarahkanku kembali ke jalan-Nya.

Ya aku akan tetap berjuang, supaya aku bisa benar-benar menjadi tangguh. Aku harus kuat, karena cita-citaku untuk menjadi jembatan yang mampu menghubungkan teman-temanku dengan mimpi dan cita-cita mereka, membutuhkan pondasi yang kuat. Karenanya aku akan tetap berjuang, sekeras, sesakit, sepahit apapun itu, aku yakin Tuhan sudah menyiapkan akhir yang indah bagiku. Mungkin aku tak akan pernah memahami perjuangan macam apa yang aku sedang jalani saat ini, tapi selama aku tetap pada jalan-Nya, aku yakin aku tak mungkin di sesatkan-Nya.

Monday, 8 May 2017

My Depression

I don't think any motivation word will help me this day. Trying so hard to keep smiling while deep inside I was tormented by my mind and by my heart. All of that deep darkest though crawling up filling up my head.

Oh dear God why my heart is so weak despite my body is so big. Everytime I start to think everything slowly. I realise no one really that care for me. Everyone just tried to get the best of me, so they can reach me everytime the need of me is arise. Somehow it's hurt me really good, too realize I was all by myself all along. Everytime I put my trust, my hope, my dream, even my love to someone, they just keep letting me down. I won't tell that I'm fine by that, no it's never just fine. I tried to ignore it but the more I ignore it, the more harder it hit me back. How can I think straight when everything I have planned crushed in front of my eyes, how can I keep loving when there is this big hollow and a lot of scar in my heart, how should​ I be fine just like that?

You should already know how I raised by my parents, I was raised by an Iron hand dad, and the warm of love from my mother. Yeah, even though I lost all of my freedom to choose what I go after but, they are the only thing that closest to what I can call love. They are the only reason why I tried to keep strong.

But, sometime I don't think that I strong enough. To be honest I think I am the weakest man that ever alive. I can't endure this pain any longer. The feeling that haunt me every night breaking my body apart from within, I don't know how to fight it. My friend Rani once was asked "How can I'm not panicked, considering how terribly bad my final project is?" That's time I told her, "because I don't think panicking will do me any good", but honestly I just don't know how should I do, just like when Maria asked me to, how I'm never approach her like everyone did to get closer to her. The answer is still as the same, "how should I?" All I know the best was to be myself. And being myself that mean being stupid, weak, reckless, and such a big losser.

I don't know how should I endure this feeling anymore, the only thought that's came into my mind, it must be feel really good if I'm dead.

Sunday, 7 May 2017

Menunggu

Tik tok tik tok..
Satu dua tiga jam berlalu,
Langit biru berganti kelabu..
Riuh orang melaju,
Cukup akrab ditelingaku..

Tik tok tik tok..
Kuhentakan lidah membunuh sepi..
Mengacuhkan malaikat iblis..
Tak henti mereka berbisik..
Berlomba merebut hati..

Tik tok tik tok..
Jatungku berdetak keras
Sepi ini menakutkan
Tak paham lagi apa dirasa
Asa amarah lebur tanpa sekat

Tik tok tik tok..
Hancur asa tak sampai
Menunggu yang tak pasti
Pahit cinta ditolak
Tak seberapa

Wednesday, 3 May 2017

Dear Maria

Hai mar, gak kerasa udah seminggu, semenjak terakhir kita ngobrol bareng di umbul, sudah seminggu pula pergulatan batinku ini mencapai akhirnya. Sebenernya aku pingin nulis surat ini langsung ke kamu, tapi aku urungkan niat tersebut, karena entahlah aku yakin, kamu pasti bakalan baca blogku ini. Ya ini aku mar, seorang cowok yang gak pernah bisa jujur dengan perasaannya sendiri, dan cuma bisa menuwangkannya lewat tulisan. Seperti yang kamu bilang juga sih, klo kita memang gak bisa mengontrol perasaan kita seperti apa, tapi kita masih bisa mengontrol tindakan kita seperti apa terhadap perasaan itu, dan menulis merupakan caraku untuk mengontrolnya.

Selama seminggu ini, aku merasa bersalah sekali sudah bersikap egois minggu lalu. Aku berharap akan sesuatu yang bukan selayaknya bagiku, aku mengharapkan hatimu. Aku benar-benar menyesal sekali sudah melakukan hal tersebut. Yang aku lakukan selama ini hanyalah mengeluh dan mengeluh saja, sampai akhirnya aku melemparkan semua keluhanku padamu. Aku sama sekali tidak memikirkan bagaimana perasaan dan kondisimu saat itu. Ya, aku benar-benar menyesal sudah melakukan itu semua.

Waktu itu kamu gak yakin klo aku udah move on, ya keyakinanmu benar adanya mar, bahkan sampai kamu menawarkan untuk membantuku, aku sendiri gak tahu apa hal tersebut akan benar-benar membantu. Teman-temanku banyak memberi nasehat, ada yang bilang, untuk tidak berhubungan dalam apapun, tapi menurutku sejauh apapun aku dan kamu menjauh, rasa yang ada dalam diriku malah kangen, ada lagi yang bilang, untuk mengingat hal-hal yang udah bikin aku sakit, yang ada aku hanya akan berfantasi dalam drama yang berharap itu nyata, bahkan mereka membicarakan klo kamu bla, bla, bla, yang ada aku akan selalu mencari bagian mana yang pas, lah klo gitu terus kapan move onnya, hahaha, atau mungkin yang orang sering bilang untuk cari aja yang baru, aku tidak yakin juga itu akan benar-benar membantu karena bagimana aku bisa membuat gadis itu bahagia, jika selama ini aku hanya membuat wanita yang aku sayangi menangis?

Aku rasa satu-satunya cara untuk move on memang harus dari diriku sendiri. Hal itu yang membuatku tersadar, bukannya aku harus move on dari perasaanku, tapi aku harus move on dari hasrat dan egoku untuk memilikimu. Sampai saat ini aku benar-benar gak tau kenapa aku bisa cinta sama kamu, ya yang aku tau, aku nyaman sama seneng aja setiap deket kamu, dan bagiku kamu wanita yang spesial. Salah satu letak ke spesialanmu adalah bagaimana kamu sebagai wanita jauh lebih berani memperjuangkan cintamu terhadap orang yang kamu cintai, disitu sebagai cowok, aku benar-benar merasa malu. Meskipun pada akhirnya aku sedih melihat perjuanganmu harus berakhir seperti itu, namun aku yakin suatu saat akan ada pria yang bisa melihat keistimewaanmu itu, dan dia pasti seorang pria yang istimewa juga dimatamu, so tetap semangat dan tetap jadi Maria yang seperti itu.

Kalau masalah diriku, ya kamu gak usah terlalu banyak mikirin Mar. Aku sendiri sadar setiap orang punya keistimewaannya masing-masing, dan akan ada orang yang mencintai keistimewaan tersebut, seperti halnya ada orang yang mencintai matahari karenanya mereka selalu tersenyum di saat fajar dan sedih di saat senja, atau mereka yang mencintai bulan rela menanti tiap malam hanya untuk melihatnya bersinar penuh, atau mereka yang mencintai bintang, yang meskipun sinarnya redup, tapi mereka selalu ada bahkan di malam yang paling gelap mereka bersinar terang. Aku yakin dirikupun suatu saat aku akan menemukan wanita yang melihatku seperti itu. Aku teringat akan janjiku dulu padamu, dan sebagai pria aku akan tetap menepati janji tersebut, aku akan berusaha menjadi kakak yang baik, meskipun aku tidak sebaik itu, dan aku tetap selalu mendukung setiap keputusanmu selama hal itu memang baik. 

Ya, aku tahu kamu khawatir jika hal ini akan mengganggu skripsiku tapi tenanglah, mikirin kamu itu gak pernah jadi beban buat aku, malah menjadi motivasi tersendiri bagiku untuk menjadi pria yang lebih baik lagi, karena itu aku berharap kamu gak perlu memikirkan hal ini juga. Aku juga gak akan menjauh dari PRMK, karena PRMK sendiri merupakan my bitter sweet love, dan aku percaya, kamu dan teman-temanmu sekarang bisa membawa perubahan buat PRMK saat ini. Jadi tetap berkarya Mar, klo kamu kesulitan akan apapun selama aku bisa bantu, aku akan berusaha membantumu semaksimal mungkin, karena klo kamu gagal karena hal seharusnya bisa kubantu, itu akan membuatku sedih. Maaf klo kata-kataku terlalu panjang dan membosankan, entah kata-kata ini tiba-tiba ngalir aja di kepalaku.


With love,





R. Alva JP