Sudah seminggu aku selalu lari setiap pagi hari. Aku mempunyai target untuk mengecilkan lingkar pahaku. Tapi sudah 2 minggu berjalan sepertinya perubahannya tidak terlalu besar, aku sepertinya memutuskan untuk menjual celana baruku itu saja. Meskipun begitu sepertinya aku tidak dapat berhenti berlari begitu saja. Entah mengapa aku menemukan kenikmatan sendiri saat melakukannya. Jika kuingat lagi, terakhir kali aku serajin ini berlari adalah saat aku masih semester 2 dan 3. Sudah lama sekali rasanya. Ketika berlari aku selalu memberikan standart 8 putaran setiap hari non stop, artinya terus berlari tanpa berjalan. Rasa sakit yang terasa setiap kali aku sudah hampir mencapai batasku, seakan mengingatkanku, apakah aku akan menyerah hanya karena rasa sakit seperti ini, selalu terlintas dikepalaku, "sudahlah tak apa untuk kali ini saja.. mungkin besok bisa.." dan sebagainya yang memintaku untuk tidak mencapai standartku. Lalu aku berpikir jika hanya perkara sepele seperti ini aku sudah menyerah bagaimana dengan hal yang besar, aku sudah lelah untuk menyerah, dihantui perasaan takut akan terluka, aku sudah berhenti menjadi pecundang.
Akhirnya diawal februari ini, aku mencoba berdiskusi dengan dosen untuk membahas masalah seputar tugas akhirku. Aku mencoba mengingat kembali semua permasalahan dasar yang menyangkut tugas akhirku tersebut, entah mengapa rasanya sepertinya akan ada yang kurang. Perasaan cemas hinggap dibenakku, saat aku mencoba menghubungi dosenku lewat handphone, untuk menanyakan kesediaan beliau. Aku menghubunginya pagi sekali, kutunggu balasannya di kampus tak kunjung juga datang, ternyata nomernya salah, dan orang lain yang membalas. Setelah mencoba bertanya pada teman, aku menanyakan lagi, dan sama saja smsku baru dibales sore harinya. Akhirnya beliau menjanjikan besok pagi.
Ke esokan paginya, aku menunggu beliau datang, kampus sepi sekali tidak seperti biasanya. Membuatku teringat mulai semester besok, mungkin aku juga akan kuliah seorang diri, disaat sudah banyak angkatanku yang wisuda, dan menghadapi kenyataan kalau aku mungkin akan menjadi last man standing di angkatanku. Ada sedikit rasa cemas, jikalau nanti dosenku memarahiku jika ternyata kemampuanku belum memadai, tapi tak apa karena memang itu kenyataannya, aku memang cukup mengecewakan. Akhirnya dosen yang kutunggupun datang, aku mencoba bersikap sebaik dan sopan mungkin, namun karena beliau ada urusan sebentar aku diminta menunggu sebentar lagi, tak lama kemudian beliau mengundangku masuk ke ruangan. Kepalaku mencoba menyusun kata-kata yang akan kuucapkan. Akhirnya pertanyaan yang ingin kutanyakan keluar juga, dan terjadi beberapa diskusi singkat, lalu beliau memberikanku sedikit arahan tentang apa saja yang harus saya lakukan, kucatat baik-baik setiap masukannya, dan beliau juga meninggalkan 2 buah memo yang bentuknya mirip resep menurutku. Karena beliau ada urusan arisan akhirnya aku tidak mempunyai waktu banyak dengan beliau. Aku berpikir untuk mencoba mencari buku yang disarankan beliau di perpustakaan, namun sayang ternyata penjaga perpusnya juga ikut arisan. Oke mungkin besok aku baru akan ke perpustakaan.
Yah itu mungkin permasalahan dikampusku, semester besok aku mengambil 7 mata kuliah, dengan 1 hari libur yaitu kamis. Aku berniat menggunakan hari kamis itu sebagai hari khusus untuk mengerjakan skripsi. Mengingat padatnya jadwalku, aku sendiri tidak sepenuhnya yakin, tapi aku akan berusaha keras, karena sudah tak banyak waktu yang tersisa. Hal itu juga yang membuatku ingin pulang, aku mau mencoba meminta masukan dari kedua orang tuaku, apakah aku mengejar target lulus 5 tahun atau aku tetap mengejar ipk 3. Aku sendiri lebih memilih untuk mengejar ipk 3, meskipun aku tahu masih jauh rasanya mengingat ipk ku yang hanya 2,75 saat ini. Aku bahkan rela jika kedua orang tuaku berhenti mebiayaiku kuliah, aku akan mencoba mencari pekerjaan sambilan demi mengejar ipk tersebut. Tapi aku ingin mengetahui apa pendapat mereka tentang ini, aku tahu ini akan sangat mengecewakan mereka, aku hanya ingin melihat senyum mereka lagi seperti saat aku diterima di sini.
Itu baru permasalahan kuliah. Sementara itu perasaanku yang belakangan ini, mimpi malamku selalu dihiasi kedatangannya, indah dan menyenangkan memang, yet it's also hurt me so much, to realize the truth. I never know what she really feel about me, above that's why I'm the one who feeling so guilty about it. It's feel I'm doing something really really bad, like I'm gonna lose something I cherish the most. I'm not angry, happy, sad, it's all just feel empty, it's like I get addicted to her. I don't wish she loved me back, coz I'll be dragging her step, she deserved a better man. All I just miss her smile like she used to be. I know I'm being selfish again, but it's really make me happier to see everyone that I love smile, I hope this thursday the rain won't fall, I want to be together again with everyone. I getting sicked of this loneliness feel.
No comments:
Post a Comment