Hari jumat kemarin tepatnya, tanggal 1 April 2016, untuk kedua kalinya aku mengutarakan perasaanku pada seseorang yang sudah membuatku jatuh cinta lagi.
Aku sudah merencanakan hal tersebut sejak hari senin. Entah mengapa saat berada di kantin, ketika teman-temannya menggodanya seperti itu, ada sedikit rasa cemburu dalam hatiku, dan saat bertemu dengannya di lantai 3, melihatnya tersenyum padaku seolah memberikan kesejukan di hariku yang membosankan saat itu.
Sepanjang hari itu, aku memikirkan baik-baik sejak kapan rasa itu muncul. Memang rasa itu sudah pernah ada saat dulu, tapi kali ini rasanya begitu kuat. Aku selalu ingin bisa mengobrol dengannya seolah ada rasa nyaman dalam diriku. Meskipun aku sudah berusaha sejak oktober, aku tak pernah yakin jika usahaku cukup. Aku tidak bisa berbuat lebih jika dia tidak memberikan izinya bagiku. Akhirnya kuputuskan untuk menyampaikan perasaanku padanya pada hari jumat.
Hari jumat identik dengan april mop, tapi buka itu alasanku. Karena aku tahu dia pernah memintaku mengajaknya ikut misa jumat pertama, jadi chanceku untuk bisa mengajaknya jalan sangat besar. Awalnya aku ingin mengajaknya hari kamis, namun setelah dipikir lagi kenapa gak sekarang langsung aja.
Ternyata benar, dia mau. Awalnya aku memiliki 20 plan, namun karena dia mau tinggal 10 macam skenario ku punya. Karena aku tidak begitu pandai berbicara, aku memutuskan untuk membuat surat. Berkali kali aku mencoba menulis surat yang pas, tapi sulit sekali menemukan kata-kata yang sesuai dengan rasa, mungkin memang karena aku bukan seorang penulis yang handal juga.
Akhirnya suratku selesai, dan hari yang kutunggu tiba. Meminta pertolongan Eva dan Arda untuk memilih baju, celana, sepatu, sampe tata rambut. Akhirnya semua sudah siap dan akupun berangkat.
Sepanjang perjalanan, pikiranku tidak bisa berhenti memikirkan rencanaku, apakah rencanaku dapat berjalan dengan baik, apa sebaiknya aku batalkan saja, banyak sekali pertanyaan hinggap dalam benakku. Namun hatiku terasa mantap sekali, meskipun aku orangnya sering bercanda, tapi klo masalah perasaan aku tak pernah main main.
Setibanya di rumahnya kulihat ada adik dan ayahnya di depan rumah. Seketika itu juga aku menyalami ayahnya hanya sekedar mengucapkan selamat paskah, namun dalam hati aku berkata doakan saya om, hahaha. Diapun akhirnya keluar dari rumah, seperti biasa dia memang selalu tampak manis, aku menyukai pipinya yang sekarang terlihat agak chubby.
Selama perjalan ke gereja, I couldn't stop myself wondering how was her days lately, we talked about it quite sometime. Akhirnya kami tiba di gereja, kami memutuskan duduk di depan baris 2 kolom 1. Hari itu cuaca sebenarnya tak begitu panas, tapi entah mengapa aku tak bisa berhenti berkeringat. Hingga tiba tiba satu planku kacau karena ada faktor lain, rencanaku mengajaknya nongkrong berdua terpaksa batal, namun tak apa, aku mempunyai plan lain, sebuah plan yang sebenarnya ingin kuhindari, yaitu memberikan surat tersebut di rumahnya.
Selepas misa, kita memutuskan nongkrong, selama nongkrong, tak banyak hal yang kita bicarakan, aku lebih menjadi pendengar mereka, dan entah mengapa pikiranku selalu menganggap mereka adik-adik yang harus selalu kuawasi. Aku masih berharap semoga tidak ada faktor lain yang mencegah rencanaku. Bahkan selama ke gereja doaku berisi tentang rencanaku hari ini, pengharapanku semoga dia memang jodohku, minta nyali supaya aku bisa melakukannya, dan berharap jika dia memang jodohku, kami bisa melanjutkannya seumur hidup, karena aku merasa buat apa berganti-ganti pasangan, jika mempunyai satu komitmen saja sudah sulit.
Dalam perjalanan pulang, aku bertanya padanya, aku meminta pendapat cewek tentang sebuah surat yang kutulis untuk orang yang aku sayangi. Setibanya di rumah, dia menawariku untuk masuk, tapi aku tidak sekuat itu, akhirnya aku memilih untuk di luar saja. Kuberikan surat itu padanya, lalu diapun membacanya. Everytime she laugh, when she read it, my heart melted, and I couldn't stop smilling either.
Diapun selesai membacanya, dengan tertawanya yang gak jelas, aku sendiri bingung, shit ini harus bagaimana. Akupun lalu menanyakan padanya, apakah dia tahu surat ini untuk siapa, diapun menjawab jika dia sepertinya tahu surat itu untuk siapa, akupun memberi tahunya jika surat ini untuk dia. Dia lalu bertanya lagi, terus gimana, aku hanya menjawab, " ya itu isi perasaanku yang aku rasain ke kamu belakangan ini, klo bisa aku pingin mengenal lebih dekat lagi." Suasanapun sempat hening sejenak, meskipun entah kenapa dia gak berhenti tertawa gak jelas gitu, dan seriusan baru kali ini aku nembak cewek ekspresinya kayak gitu, 4 cewek sebelumnya ekspresinya gak seheboh ini deh, sepertinya aku bisa melihat sisi lain dari dirinya malam itu, dan entah kenapa aku gak bisa ngelupain ekspresinya yang lucu itu.
Lalu dia bertanya lagi, "Kok bisa gini tho?"
"Lah gimana ya, aku juga gak pernah paham masalah begini, yang aku tahu ya tahu tahu ada rasa kayak gini." Aku menjawabnya.
"Kayaknya aku pernah cerita ke kamu kan, klo aku gak mau mikirin hal hal begini dulu, dan aku ngerasa klo nyaman kayak sekarang ini."
"Walau coba mengenalmu lebih dekat lagi, gak bisa juga?"
"Gak, mending lupakan aja, dan anggap kejadian malam ini gak pernah terjadi."
Listened to that kind answered, I think this is it, another unrequited love added to the story of my life. Aku tak mau memaksanya, karena perasaan memang bukan untuk dipaksakan, dan aku juga tak kan pernah bisa melupakan semuanya termasuk perasaanku ke dia, karena seperti itulah cinta menurutku kekal tak terkikis zaman, thats why I'm terrible at forgetting people coz no matter what they did, I'm still love them. Jika ibarat api rasa cinta itu tak pernah padam, hanya saja memang bisa meredup, tapi dia tidak pernah benar benar hilang.
Akupun memutuskan untuk pulang, kubiarkan agar surat itu untuknya, sebelum pulang dia bertanya padaku, "Kamu gak apa kan? Tapi kok lucu ya.."
"Lucu kenapa?"
"Harusnya yang nanyain gitu biasanya yang nembak."
"Owh iya? Aku gak pernah paham begituan, aku gak apa kok, aku pulang dulu ya." Kutarik napas panjang, mulai kupacu motorku melintasi sepinya tembalang malam itu. Aku memang berkata jika aku gak kenapa kenapa, tapi itu jawaban yang disaranin wiki how, katanya biar kelihatan keren jangan terlihat sedih. Entah mengapa meskipun sebelumnya aku selalu berkata aku cuma pingin tahu jawabannya aja daripada penasaran, tapi ternyata sedih juga. Namun nasa bilang wajar klo sedih, klo gak itu yang aneh, ngeliat usahamu selama ini wajar klo kamu sedih.
Mulai kuambil handphoneku, seperti biasa aku langsung mengabari sahabat terbaikku Risang, akhirnya untuk kedua kalinya selama di semarang, aku menangis malam itu. Aku merasa payah sekali malam itu, aku membuat Risang harus menemaniku dalam tangisan lagi. Seperti biasa dia selalu mencoba menghiburku, seperti dulu waktu kehilangan motor. Risang berkata padaku mungkin karena aku selalu baik sama semua cewek, jadi kadang cewek yang kamu deketin gak pernah tahu bedanya dimana. Ya mau gimana sang aku emang orangnya gitu, buat aku cinta itu seimbang gak boleh pilih pilih semua sama. "Iya juga va, aku juga belajar gitu dari kamu sih, gak salah kayak gitu, mungkin suatu saat bakal ada cewek yang ngerti sifatmu yang begitu va." Tapi buat anak anakku di masa depan, yang lagi baca blog ini, apa yang dikatakan risang itu benar adanya lho, tapi sayangnya pola pikir seperti itu gak bisa buat ayah. Jangan kalian mengikuti cara hidup seperti ayah, karena seperti lagunya Queen, "Too much love will kill you, if you can't make up your mind." Jadi jangan pernah coba coba jalani hidup seperti ini jika kalian tidak siap, karena terkadang rasanya mati adalah jalan keluar terbaik dari cara hidup seperti itu, karena itu jangan kalian lewati jalan berbahaya itu.
Tak terasa 3 jam aku ngobrol sama Risang melalui handphone. Sudah lama gak telponan selama itu, akhirnya pulsaku yang nganggur kepake juga, wkwkwk. Aku mengabari pula teman temanku yang lain, dan menceritakannya berulang ulang membuat rasa sedihku berkurang. Akupun tahu aku masih mempunyai orang orang yang mencintaiku dengan tulus seperti mereka. Sepertinya perjalanan cintaku di Semarang berakhir di bulan april ini, karena waktuku di semarang paling lama masih ada 4 bulan lagi, siapa juga yang bakalan tiba tiba suka dalam 4 bulan, belum kalaupun ada, setelah itu aku bakal pergi dari semarang, makanya menurutku klo memang bulan ini bulan yang paling pas kalau mau memulai suatu hubungan.
Sekarang fokusku tinggal menyelesaikan studiku. Sepertinya sekarang dia bisa dengan bangga bilang klo dia jomblo prinsip, karena selama ini aku selalu mengejeknya emang pernah ada yang nembak, ternyata aku sendiri korbannya, payah payah,, wkwkwk.
No comments:
Post a Comment