Saturday, 2 January 2016

2015

Tak terasa sudah 2 hari berselang dari 2015. Tahun ini cukup mengajarkanku banyak hal. Meskipun salah satu targetku untuk melepas status singleku sepertinya harus membutuhkan extra time, tapi itu semua tak jadi masalah. Karena di tahun ini pada akhirnya aku menemukan ketenangan sesungguhnya. Banyak sekali pelajaran dan pengalaman yang kupelajari selama setahun ini. Bagaimana aku mencoba mendekati 7 cewek dalam setahun dan semuanya gagal, bagaimana aku merasa malu untuk masuk ke kelas dan mengikuti perkuliahan bersama junior yang beda jauh, serta perasaan sedih karena ternyata melihat teman-teman dekatmu wisuda tidak semudah yang dibayangkan orang-orang, serta masih banyak lagi. Semuanya berlangsung hanya dalam waktu 1 tahun. Mungkin ini semacam kaleidoskop singkatku selama setahun ini.

Masih teringat jelas aku di bulan januari kemarin saat teman-temanku mulai sibuk mengurusi KKN sementara aku masih mengejar nilai melalui SP. Beberapa nilai memang ada yang membaik tetapi juga ada yang bertahan -buruk-. Aku menargetkan untuk merubah semua nilai D di semester genap besok menjadi minimal B. Awalnya sangat optimis, sampai ketika harus masuk ke kelas untuk pertama kali, tiba-tiba saja, aku merasa malu, cemas dan takut menjadi satu, hingga akhirnya kuputuskan untuk tidak masuk. Namun setelah kejadian itu aku mulai berpikir, kalau semua ini terjadi karena pilihanku dulu untuk tidak mempermasalahkan jika harus kuliah dengan junior, karena di semester-semester awal aku masih ingin mencari banyak hal, belajar banyak hal tentang berbagai macam hal yang selama ini tak kutemukan ketika masih tinggal di rumah bersama orang tua dan bersekolah dulu, lagipula jika aku harus kalah dengan rasa tersebut selamanya aku tak akan bisa maju, akupun bertekad bulat dan syukurlah meskipun belum sepenuhnya sesuai harapan satu mata kuliahku masih bisa dapet B.

Bermodal pengalaman salah di semester sebelumnya, di semester ganjil ini aku menjadi super semangat, mungkin selama aku kuliah, cuma di semester ini saja absenku jarang banget yang dicoret. Bahkan tanpa ada teman seangkatanku yang berangkat kuliahpun aku tetap berangkat. Dan baru kali ini aku benar-benar sadar apa saja yang sudah kulewatkan selama kuliah dulu. Sebentar lagi akan UAS dan aku masih berusaha untuk dapat mencetak hasil yang kuinginkan. 

Sementara itu tugas akhirku, untuk saat ini aku sudah tahu mau dibawa ke mana tugas akhir ini. Judul pun sudah aku persiapkan dengan matang. Simulasi, analisis, dan menambah refrensipun mulai kugiatkan. Mungkin awal semester besok aku akan maju menghadap dosen pembimbing, dan membuat proposal, semoga saja semua yang sudah kurencanakan ini dapat berjalan dengan baik.

Sebenarnya acara taruhan aku punya pacar di tahun 2015 atau gak itu hanya sekedar untuk mengumpulkan teman-temanku di akhir tahun nanti. Aku tidak terlalu ambil pusing dengan status semacam itu, namun karena aku sudah berucap seperti itu, setidaknya untuk menunjukan niatku buat menang taruhan, aku pelan-pelan mulai mendekati setiap peluang yang ada, namun sampai target ke 7 hasilnya masih nihil. Tapi ya tak masalah juga sih, aku tahu kapabilitasku sampai di mana, dan aku juga yakin Tuhan gak akan menjatuhkan pada hati yang salah, karena aku tahu Dia mencintaiku, yang perlu kulakukan adalah percaya dan tetap menjadi diriku sepenuhnya. Kalau suatu saat Dia yakin aku mampu pasti Dia akan menunjukan jalan-Nya untukku. Dan sampai penghujung akhir tahun kemarin, aku kalah, sepertinya aku harus bersiap mentraktir teman-temanku.

Hal yang paling bahagia dalam selama setahun ini terjadi tepat saat natal, di mana pada akhirnya aku mampu mencairkan kembali hubungan di keluargaku. Tanpa kuduga ternyata aku mampu mengakrabkan kembali hubunganku dengan sepupu-sepupuku. Sepertinya pengalamanku di Undip selama ini tidak sia-sia.

Aku hanya bisa berterima kasih banyak pada Tuhan, atas semua yang telah Ia berikan padaku selama 1 tahun ini. Saat ini aku merasa, aku sudah siap menghadapi apapun yang ada di depan sana. Aku masih bisa bertemu, berkumpul, dan bermain dengan orang-orang yang kusayangi sudah lebih dari cukup bagiku untuk tetap tersenyum dan melangkah ke depan dengan mantap. Semoga di 2016 ini Dia tidak pernah lelah menuntun jalanku ke arah yang lebih baik, aku tahu rintangan itu tidak pernah berhenti, dan tidak pernah mudah, tapi aku yakin, aku tak melangkah sendirian.

Selamat jalan 2015..

No comments:

Post a Comment