Saturday, 31 October 2015

359 Hari Menuju Wisuda

31 Oktober, PRMK FT Graduation days. Kurang lebih itulah gambaran besar hari ini. Namun ada yang berbeda dari graduation biasanya, karena kali ini kita tidak lagi menyambut senior senior kita yang sudah lulus, melainkan teman-teman kita seangkatan sendiri. Yang sudah menjalani pengurusan bersama, sudah main-main bersama, akhirnya harus berpisah di sini. Berpisah bukanlah berakhir, ini adalah persimpangan yang dulu pernah kubahas sebelumnya di post yang berjudul cross road. Mengawali hari dengan berkumpul di sanggar pukul 9, kita masih harus dipusingkan dengan uang bantingan bunga yang kurang. Setelah mengambil bunga, kami berangkat ke sudarto, pada kloter pertama kami menyambut, Tia, alan, jesica, bowo, devi, mano, dan agnes. Setelah itu dilanjut sore harinya dengan risang, maria, juan, devi, herbet, anjar, dan adek-adek D3 yang sudah lulus juga. Capek rasanya, tak hanya fisik yang terkuras, tapi emosi juga. Menahan rasa sedih karena ditinggalkan, mempertanyakan diri sendiri, serta tetap senang, dan bangga terhadap pencapaian sahabat-sahabat ku ini. Dan sekarang semuanya tinggal sedikit sekali, aku terlalu mencintai keluarga kecilku ini, sampai rasanya setiap ada dari mereka yang lulus aku merasa lemah. Teringat lagu Queen To Much Love Will Kill You, dan aku merasa ada benarnya juga. Sekarang temanku bercerita sudah pergi, sekarang tinggal aku dan blog ini saja tempatku menceritakan semuanya. Semangat oh semangat ke mana kau pergi?

Friday, 30 October 2015

360 Hari Menuju Wisuda

30 Oktober, Hari yang cerah untuk jiwa yang sepi. Baru bisa tidur jam 1 kebangun jam 5, seperti biasa kuawali dengan rosario, tapi pagi ini spesial, aku rapel 3x gara2 kelewat 3 hari :D. Setelah itu kuputuskan untuk bermain basket, lumayan pagi-pagi sepi serasa lapangan punya sendiri, ditambah pemandangan dedek emes yang olahraga. Namun bencana terjadi ketika kembali ke sanggar ternyata air mati. 2 jam aku cuma tidur-tiduran dengan perasaan gerah, hingga akhirnya air di sanggar menyala. Aku juga memutuskan untuk datang ke wisudaan temen-temenku elektro, sehingga besok sabtu bisa fokus mencari temen-temenku PRMK. Hari ini sepi sekali rasanya tanpa gitar kesayangan dipinjam Ninin, seolah separuh jiwaku menghilang. Sore haripun tiba, aku berangkat ke sudarto ternyata aku datang kecepetan. Ketika teman-teman seperjuangan yang tersisa tiba, lontaran guyonan saling menyemangatipun terlontar. Rasanya kami semua sulit sekali untuk tersenyum karena jumlah yang menyambut lebih sedikit dari yang disambut. Rombongan kecil ini pun cukup membuat heboh sudarto. Satu per satu teman-teman kami bermunculan dari dalam Gedung Sudarto. Ucapan selamat dan senyum yang kami lontarkan seolah tertutup oleh awan mendung yang mewakili perasaan kami sesungguhnya. Menyaksikan teman2ku wisuda ada sedikit rasa bahagia dan haru tercampur. Setelah puas memberikan ucapan selamat, aku pun beranjak dari sana. Masih terngiang dibenakku bagaimana Juan, Risang, dan Maria keluar dengan selendang cumlaudenya, apa yang selama ini sudah kuperbuat pikirku, bisa lulus dengan IPK 3 saja aku sudah bersyukur. Mungkin saat aku wisuda nanti aku tidak akan melihat wajah mereka lagi, aku hanya akan langsung berjalan pulang saja pikirku. Hingga tiba2 saja hujan turun, menutupi rasa senduku di sore ini, apakah ini pertanda baik? Semoga saja, aku hanya bisa berdoa yang terbaik bagi mereka semua, dan berharap semua yang ditinggalkan ini diberi semangat untuk tetap mengejar dan tidak menyerah. Sungguh ending yang baik, aku sudah tak berharap lagi mempunyai pacar atau apapun itulah, harapanku saat ini aku bisa lulus dengan baik, biarlah aku hidup sendiri sampai nanti lulus, bahkan jika aku harus melaluinya sendirian aku sudah siap.

Thursday, 29 October 2015

361 Hari Menuju Wisuda

29 Oktober, Hari kamis yang cerah, cocok sekali untuk berenang. Setelah mempersiapkan semuanya, akupun berangkat, setelah menjemput Ninin, kami langsung menuju ke Siwarak. Hari kamis adalah waktu yang asyik untuk berenang di Siwarak karena kolamnya baru saja di bersihkan. Namun saat kami tiba, ternyata sudah banyak sekali mobil yang parkir, menurut Ninin kalau hari kamis pagi memang banyak orang-orang cina yang berenang di sana. Akhirnya kamipun berenang, dan ternyata berenang dalam kondisi ramai seperti itu sangat membutuhkan kesabaran dan kelincahan ekstra, karena minimnya jalur renang yang dapat kita lalui dan terkadang harus mengalah agar tidak bertabrakan. Tak berapa lama Risang, Tito, Kecappun datang. Setelah puas berenang, sebelum mengakhirinya aku mau menguji kamera baruku, ternyata hasilnya cukup lumayan. Kami pun melanjutkan dengan sarapan di es teler damar. Sepulang dari renang, aku istirahat siang. Malemnya seperti biasa aku diajak Arda menghitung uang di beskem. Akupun kembali ke sanggar karena Ninin ingin meminjam gitar. Akhirnya malamku menjadi sepi karena separuh hati dan jiwaku dibawa seseorang pergi. Setelah itu aku mengantar Julpan kembali ke beskem, dan kudapati ada Chris dan Pingkan di sana, maka kusempatkan untuk mengobrol-ngobrol sejenak. Karena hari menjelang pagi aku pun kembali, dan tidur.

362 Hari Menuju Wisuda

28 Oktober, karena semalaman diajak ngobrol Arda, aku baru bisa tidur jam 5 dan karena itu pula, bangunku ke siangan. Aku baru saja bangun pukul 9 pagi, dan aku baru teringat akan tugas UTS Sistem Linier. Dengan segera memaksakan tubuh yang masih lemah ini untuk menulis. Namun apa daya, jawaban yang kupunya tulisannya sulit sekali dibaca, beruntunglah ada prince berli yang memfotokan jawaban dengan tulisan yang lebih baik. Berhubung air sanggar sedang mati, aku berangkat kampus tanpa mandi terlebih dahulu. Sepulang dari kampus, aku menghitung uang penjualan koperasi terlebih dahulu. Setelah itu kulanjutkan lagi tidurku yang tertunda. Aku bangun hari sudah menjelang malam, dan sepertinya hari ini aku tidak mendapatkan progress apapun. Sebelum tidur malam aku memastikan Ninin dulu, tentang rencana renang besok, dan juga menginformasikannya pada risang dan Tito.

Tuesday, 27 October 2015

363 Hari Menuju Wisuda

Hari ini aku meliburkan diri dari segala macam urusan akademik, setelah 1 minggu berjuang melawan UTS tak ada salahnya istirahat sejenak. Tidak ada hal spesial yang kulakukan, berolahraga basket sore hari, lalu malam menemani BP yang bertanya-tanya seputar Retret Prmk FT Undip. Dilanjut obrolan seputar berbagai macam hal dengan Arda hingga fajar menyingsing. Aku juga merencanakan renang besok kamis pagi bersama Ninin, Tito, dan Risang.

Monday, 26 October 2015

364 Hari Menuju Wisuda

Senin 26 Oktober,

Hari ini adalah hari terakhir UTS semester ganjil gw, Amin. Dengan dua buah mata kuliah pamungkas, yaitu Dasar Komputer dan Pemrograman, serta Medan Elektromagnetik, menutup UTS ku dengan indah. Dua mata kuliah tersebut bukanlah mata kuliah yang mudah, beruntunglah aku sudah menyiapkan keduanya jauh-jauh hari, sampai-sampai baca rangkumannya sendiri aja bingung.

Selepas ujian aku langsung kembali ke kontrakan, dan melampiaskan kepuasanku akan UTS ini dengan makan-makanan favorit, di lanjut dengan tidur siang yang nyenyak. Malam harinya tiba-tiba saja aku pingin ke Kerep. Akhirnya setelah mandi akupun berangkat menuju kerep. Jalanan malam ini cukup lengang sehingga aku bisa memacu motorku dengan leluasa. Sesampainya di Kerep, seperti biasa kuawali dengan berdoa Rosario. Udara kerep yang dingin dan sunyi membuatku sangat nyaman dalam berdoa. Hanya saja saat aku datang masih ada beberapa orang yang melaksanakan misa Kharismatik menggunakan pengeras suara, yang cukup mengganggu. Setelah berdoa di sana, serasa semua keluh kesahku selama ini terasa sedikit berkurang, karena aku sudah menceritakannya semua pada Bunda Maria. Selesai berdoa, aku memutuskan untuk makan dulu di kantin, semangkuk indomie rebus dan Coffemix hangat cukup membuat badanku sedikit rileks. Saat hendak kembali ke semarang, aku baru menyadari ternyata, buff ku ketinggalan di Gua Maria. Aku bergegas kembali ke dalam area gua maria, dan syukurlah buffku masih ada di sana, jika tidak aku harus menembus dinginnya perjalanan kerep semarang.

Tidak ada hal yang istimewa hari ini, hanya ada satu quote menarik dari temanku Tio, "Ada ujub khusus apa?" "gak ada yang khusus ti", jawabku. "Keseringan ujub khusus rasanya jadi biasa ya, haha." jawab Tio sambil tertawa terbahak-bahak, pikir gw "Kampret lu ya."
Ternyata selesai UTS lantas tak bisa membuatku langsung tertidur, ternyata pola tidur pagi selama satu minggu ini sudah sedikit terbentuk. Beruntunglah ada Ninin, yang nganggur katanya UTSnya besok gampang, ngajakin main Duel Otak, ternyata gamenya seru juga, meskipun baru mencoba ternyata aku menang 2x lho, haha. Akhirnya aku pun mengantuk, sebelum tertidur tak lupa ku update dulu blog ini, masih ada 363 hari lagi, oke ganbatte..
hoam..

Sunday, 25 October 2015

365 Hari Menuju Wisuda

Hari ini minggu 25 Oktober, seperti kemarin-kemarin, larut malam masih dilalui dengan sedikit mempelajari materi-materi, yang besok senin akan di UTS. Meskipun besok minggu, aku tetap belajar hingga menjelang subuh karena nanti siang seperti minggu-minggu sebelumnya, aku mempunyai agenda yaitu rapat koperasi. Ya, sudah hampir sebulan aku dan beberapa teman hangoutku mencoba membuka sebuah koperasi kecil-kecilan, targetnya adalah supaya kami bisa jalan-jalan sampai Raja Ampat. 

Selesai belajar aku tertidur kurang lebih pukul 3 pagi, dan terbangun pukul setengah 6 pagi. Rasa ngantuk masih sedikit menyelimutiku, akhirnya aku putuskan untuk gereja saja. Karena aku merasa kalau ke gereja sendirian ujung-ujungnya ketiduran, aku memutuskan untuk mengajak beberapa temanku, namun apa daya tak ada yang kunjung membalas. Maka akupun berangkat pukul tujuh kurang, karena aku ingin pelan-pelan saja dalam kondisiku yang agak mengantuk ini. Sesampainya di gereja aku melihat masih banyak bangku di depan yang kosong, karena klo sendirian duduk di atas pasti ketiduran, akhirnya kuputuskan duduk di depan, tolong digaris bawahi dan dicetak tebal "DI DEPAN" sebuah hal yang sudah sangat lama sekali tidak kulakukan, terakhir kali duduk di depan seingatku adalah saat aku masih SD. Meskipun gak depan banget, tapi ini kali pertama selama hampir 5 tahun aku di semarang di gereja karang panas aku duduk di depan. Ternyata di depan tidak cukup panas, karena angin dari samping-sampingnya ternyata cukup menyejukan juga, sempat aku terlena dan hampir tertidur, tapi ku tahan. Hingga tiba-tiba datanglah 3 orang malaikat duduk di depanku, ya seorang ibu dengan dua anak perempuannya, jika kulihat-lihat dua anak perempuannya itu kurang lebih sekitaran anak SMA usianya. Tapi satu dari dua anak perempuannya itu, menarik perhatianku wajahnya yang cantik, rambutnya yang panjang, bahkan walaupun dengan wajahnya yang terlihat sedikit lesu, tidak cukup baik untuk menyembunyikan kecantikannya. Seketika itu juga aku jadi melek lagi dan sedikit bersemangat, Yes! Badannya yang proposional dengan memakai sweater abu-abu yang sedikit kebesaran, sudah cukup ampuh membuyarkan pikiranku, berkali-kali aku melawan setan yang sempat lewat dipikiranku. Dalem hati gw bicara, "Set dah, mbak jangan mainin rambut terus, sini harus susah payah ngelawan pikiran sendiri, apalagi ini di gereja mbak, tolong, tolong..." Beruntunglah, aku masih cukup tangguh untuk mengontrol nagaku sendiri.

Sepulang gereja ternyata aku mengetahui kalau suzan juga di karpas, namun karena dia mau pulang, ya sudah aku lanjut mencari sarapan. Tetapi aneh sekali, karena ternyata warung-warung sarapan favoritku tutup semua, akhirnya aku langsung memutuskan kembali ke atas menuju ke beskem PRMK FT tempat rapat koperasi diadakan. Setelah menunggu kurang lebih setengah jam dari jadwal yang direncanakan, akhirnya rapat dimulai. Ternyata hari ini kita mendapati keuntungan yang lumayan, meskipun belum sesuai harapan, namun sudah lebih baik dari yang bulan lalu. Setelah rapat koperasi kusempatkan menonton motoGP dahulu, karena aku sudah mempelajari yang akan di UTSkan besok dari seminggu yang lalu. Setelah menonton motoGP aku pulang dan tertidur. Sebangunnya aku langsung menulis catatan harian ini. Hari ini aku tidak menyentuh tugas akhirku sama sekali, aku berencana memulai lagi nanti setelah UTS kelar. Masih ada 364 hari lagi, oke mungkin cukup dulu untuk hari ini.

Saturday, 24 October 2015

366 Hari Menuju Wisuda

Di sabtu sore ini 24 oktober 2015 gw memutuskan 1 hal, ya gw mutusin buat mulai nulis diary lagi. Okey karena gw rasa, hal ini adalah salah satu jalan terbaik untuk mengeluarkan semua isi omongan dan bualan-bualan dalam kepala gw, biar gak jadi gila and stress. Mungkin banyak dari kalian yang bertanya-tanya, tentang judul gw, ya judul gw ini sekaligus buat ngingetin gw tentang target paling akhir/lama menuju wisuda. Sebagai peringatan buat gw juga, biar gak males.

Yup hari ini hari sabtu yang cerah, mengawali hari sabtu dengan mengucapkan selamat ulang tahun buat sobat gw Suzan yang klo pas biasa aja nyeremin, tapi pas senyum manisnya keterlaluan, dilanjut ngobrol sama tukang burjo, terus nonton youtube tentang kisah seorang billionaire yang menyumbangkan 99% dari keuntungannya untuk research dibidang free electricity dan pure water.  Manoj Bhargava beliau adalah seorang CEO dari minuman kesehatan yang mempunyai nilai keuntungan bersihnya mencapai 4 triliun USD. Setelah menonton videonya [video]sejenak aku berpikir, wow, orang ini mempunyai visi yang sama denganku, aku masih belum tahu apakah video itu benar, tapi jika itu memang benar, berarti aku tidak sendirian. Aku selalu berpikiran hal yang sama, aku selalu merasa kenapa manusia tidak bisa menolong satu dengan yang lainnya, kenapa semua teknologi yang harusnya memudahkan kita malah dijual untuk keuntungan personal semata. Tapi aku tahu dunia yang kita huni saat ini memang seperti itu, mereka yang memiliki uang mereka yang berkuasa, karena itu aku tertarik dengan quote dari video tersebut, "Dibutuhkan seseorang yang cukup kuat (crusader) untuk mengubah itu semua."; bahkan dengan entengnya beliau bercanda, "Wow, untuk apa uang sebanyak itu, untuk membuat diriku terlihat keren? Tidak, aku tidak ingin terlihat keren, sejujurnya tak akan bisa.".Ya beliau sadar, di masa depan nanti kita tidak butuh uang untuk hidup, yang kita butuhkan adalah energi dan air, lalu dari mana sumber kehidupan itu berasal? Dari alam tentunya, karena itu beliau berharap dari tim peneliti yang dimilikinya untuk mengembangkan peralatan yang mampu mendukung itu semua.

Akupun memiliki mimpi yang sama, aku ingin mendirikan, sebuah perusahaan listrik swasta, berbahan dasar Nuklir atau bio fuel, yang ramah lingkungan. Apakah aku mencari keuntungan? Tentu, karena seperti yang sudah kubilang tadi, kita hidup di zaman di mana uang mengendalikan semuanya. Tapi aku berharap dapat mengikuti jejak beliau, aku akan mendonasikan sebagian besar keuntungan yang kumiliki untuk mengembangkan sesuatu yang dapat dinikmati secara gratis oleh masyarakat luas. 

Video ini seakan meredakan segala pesimisku terhadap manusia saat ini. Aku bercermin pada bencana yang sedang melanda negaraku. Ya, kabut asap melanda sebagian besar daerah di sumatra dan kalimantan, Kabut asap bukanlah bencana yang baru bagi negaraku, setiap tahun saat musim kemarau bencana ini selalu terjadi, dan sebagian besar penyebabnya adalah pembukaan lahan gambut yang dilakukan oleh orang-orang yang mencari keuntungan semata, lalu siapa yang terkena dampaknya? masyarakat luas.

Rasa marah dan kecewaku bukan semata hanya kepada para oknum tersebut saja, tetapi juga kepada mereka yang terus menerus mengeluh kepada pemerintah. Hey, kalian sadar betapa sulitnya mengelola sebuah negara? Coba kalian pikirkan, apakah kalian berhenti berangkat bekerja saat kalian setiap hari merasakan asap masuk dalam paru-paru kalian? Apakah kalian pernah berpikir untuk berhenti sejenak dari aktivitas kalian, dan bahu membahu dalam memadamkan api di tanah kalian sendiri? Di tanah tempat kalian lahir, di tanah tempat kalian hidup? Pernahkah kalian tahu sedikitnya jumlah petugas yang merelakan waktunya dan nyawanya untuk mengusahakan udara yang segar bagi kalian. Sementara yang kalian lakukan adalah bekerja demi mencari uang yang katanya bisa memberi kalian hidup itu? Ingatlah, jika alam ini rusak, uang tidak dapat masuk ke dalam paru-paru kalian untuk mengganti udara segar yang kalian rindukan itu. Maaf saja jika aku hanya bisa berdoa bagi pemerintah, para relawan dan kalian yang berada di sana, karena aku tahu kebatasanku, serta bagaimana aku mau membantu jika kalian yang tinggal di sana saja tidak mau ikut berusaha, dan hanya mengeluh saja. Apakah kalian pikir dengan mengeluh saja akan menyelesaikan permasalahan?
Maafkan jika kata-kataku terlalu frontal, tapi memang seperti itu kenyataannya.

Bahkan dengan bermain basket tadi pagi pun sepertinya tidak dapat meredakan rasa gelisahku. Belum lagi ditambah rasa putus asaku, karena dalam waktu hampir 1 tahun aku sudah gagal 6 kali dalam usaha pendekatan dengan wanita. Memang aku mempunyai sebuah janji dengan teman-temanku, tapi bukan itu alasannya aku mencoba, aku hanya menanyakan seberapa besar nilaiku, dan aku rasa nilaiku tak begitu besar, mungkin aku akan menyerah saja, dan menyerahkan permasalahan satu ini kepada Tuhan saja, lagipula dari awal aku memang berjanji untuk sesuatu yang mustahil, aku hanya ingin agar akhir tahun ini dan awal tahun depan, aku masih bisa berkumpul dengan kawan-kawanku yang sudah banyak yang lulus ini. Bahkan di saat beberapa dari mereka sudah ada yang lulus, sibuk dengan skripsi, dan mencari pekerjaan, aku di sini mahasiswa semester sembilan yang masih berkutat dengan mata kuliah dasar.

Aku yang sekarang bukanlah apa-apa, hanya mahasiswa pas-pasan, dengan kemampuan pas-pasan, bahkan mimpiku terdengar seperti bualan saja jika melihat keadaanku saat ini. Mahasiswa yang senengnya cuma jalan-jalan, galau, sama nulis-nulis gak jelas di blog. Tapi untunglah, barusan ini aku menemukan dua buah lagu, yang satu judulnya Bunda yang nyanyi Potret/Melly Goes Slow, sama Cintaku untuk mama, cuma aku lupa yang nyanyi siapa kalau yang ini. Aku jadi teringat ibuku di Purwakarta sana yang selalu setia berdoa dan mensupportku, aku tak mau mengecewakannya lagi, tak mau melihatnya menangis lagi karena itu, meskipun sering dihina dosen, jadi bahan tertawaan teman 1 kampus sekalipun, hanya untuk beliau aku tak akan gagal lagi, bahkan jika harus berjuang sampai mataku gak sanggup melihat, kakiku gak sanggup melangkah, mulutku tak sanggup berbicara, aku akan mencapai impianku. Terima kasih ibu sudah jadi wanita yang paling setia menemaniku. Masih ada 365 hari lagi, dan aku belum menyerah, dengan semuanya, aku masih mau melihat ibu tersenyum, berbincang dengan sahabat-sahabatku sampai hari tua, dan melihat anak cucuku mendaki puncak semeru, aku belum menyerah.

Monday, 19 October 2015

Keuntungan Jika Kamu Berorganisasi


Hello gaes it's been so long since I wrote my last post, so today I'm gonna post something, about What is the benefit you get from getting into an Organization?? so let's check it out.
I merely sharing what I really feel from getting into an organization, so just feel free to accept or just ignore it, cause it can be different from everyone perspective. So let's we begin, If you followed my blog for quite a while, some of you maybe had been noticed in what Organization I'm active the most. 
So from there I can make a resume, of what I really get from that's organization, but I'll not tell you so, let's we started from the first.

1.Getting More Friend

source: google

Absolutely, if you jumped into the organization, first of all you will meet a lot of new friend. They will come from the different background, and you have to cooperate with all of them to achieve/accomplished the vision and mission of your organization. More friend more connection. 

2. Know how to Interact with other

source: google

Cooperation not just merely working something on together, but we really have to know how to Interact with other better. Because not everyone have share the same vision and mission, also everybody have their own point of view, so by getting on an organization, you will learn, how to interact with so many different personality person, and every single of them need a different way of approaching.

3. Get More Knowledge

source: google

When you interact with other, there will be a communication between you and anybody else, and that's was a action-reaction of some argument or condition or information. So just being getting into a meeting you will gain new knowledge just by learn and share, because everybody have their own experience, some of them maybe advance on something and also they lack of something, then just being having conversation with that's different kind of person, you can gain a lot of new knowledge. Such as me who never really like politics but still when I'm in conversation with my friend who really like about it, I can gain something from him, and there are still many more kind of knowledge I gain from here.

4. Get a new family
source: google

From my experienced, I know it's not like everyone in the organization will have stronger bound of friendship, because some of them have their own objective to be in an organization, but for me, because we had been through the same experience, the same sadness, the same happiness, share the same tears, and blood. We have begun to feel each others like a family. Have a group of person that you can trust the most beside your own blood related family, a new family that caring for each other, look after another. It's because of that organization until now we still together, share a new dream, and face the future together.

source: doc pribadi

5. Know How To Manage
source: google

When we talk about manage, it's not about time management only. Of course we know the biggest problem of every college student is how to manage their time between organization and study. Yup, time management has the biggest role here, but did you know just being join up in an organization, it's not just merely about time that's we have to manage. We still need to do a man management, money management, and emotional management. In the organization time has a vital point for almost everything, but just than we didn't realize about all management we need to do, so sometime we realized it later when we already become a successor of an organization. Man management also something that's we have to watch carefully, because as a part of organization we need to regeneration our staff, because of the life span of an organization in college is too short. We need to think how we can achieve our goal with different kind of manpower every years, so we need a good learn how to man managing. Money also has their point in here, because without money we can never do our thing, so we really need to learn well how to managing our organization money. Emotional managing are something that we learn by practical, because every organization have their own problem, so we need to learn how to control the atmosphere around of the organization when the tempered boiled up or the gas run low.


6. Get A Relationship and Sometime It Ended Up with Marriage


It was a bonus actually, because I never really experiencing one, but in reality I know a lot of friend of mine getting one, and some of them were last till marriage. It's not strange, because of time of boys and girls spend together in every organization event, they will start to know each other. It's normal to know that we get attracted to someone, but sometime we need to be professional of relationship that we had, don't mixed up your relationship problems with organization cause. 

That's was some of my experiencing being the part of an organization. Sorry for my bad english tough because I;m still on learning, and need more experience. If there is any kind of opinion or criticism feel free to comment here, I'm opened up for any incoming advice. Thanks for reading.