Monday, 2 September 2013

Siang (tak) Sempurna

Di siang hari yang membosankan
Ku menyusuri lorong kosanku yang kosong 
Menghampiri jendela balkon yang penuh debu
Kuraih tuasnya dan kubuka
Seketika angin segar masuk menerpa wajahku
Kulihat langit siang ini matahari tampaknya bersembunyi

Suasana yang pas untuk bersantai
Secangkir teh hangat kuraih
Kuraih novel yang baru kubeli 
Sebuah headset dan sekumpulan lagu rasanya cukup
Semuanya terasa sempurna

Tapi entah mengapa 
Aku masih merasa ada yang kurang
Seperti ada hal lain yang membayangi pikiranku
Seperti ada sesuatu yang hilang
Tapi apa itu, aku tak pernah tahu

Kuacuhkan saja hal itu
Tapi tetap saja rasanya mengganggu
Tak peduli seberapa keras kuacuhkan
Perasaan itu selalu datang kembali dengan keras
Perasaan itu merusak siang sempurna ini

Apa yang hilang ini
Apa yang kosong ini
Apa yang sebenarnya kucari
Bagaimana aku harus bertindak
Aku tak pernah tahu

No comments:

Post a Comment