Seperti judulnya PRMK-FT UNDIP, kali ini saya akan bercerita tentang sebuah biro rohani kemahasiswaan katolik di Universitas Dipenogoro. Pelayanan Rohani Mahasiswa Katolik atau yang biasa disebut PRMK bergerak berdasarkan atas dasar "Pelayanan" dan Kekeluargaan, di tengah jumlah mahasiswa katolik yang minor PRMK berusaha untuk tetap menjadi garam dan terang dunia. PRMK-FT adalah sebuah cabang PRMK yang ada di fakultas teknik. Fakultas Teknik UNDIP terkenal dengan kultru kaderisasinya yang lumayan keras, di mana senioritas masih sangat dominan, tetapi hal itu tidak berlaku dalam PRMK-FT meskipun dalam proses kaderisasinya cukup keras juga, tapi saya merasa biro ini masih memegang asas kekeluargaan di mana tidak ada senioritas dan junioritas. Semuanya dipandang setara, hal ini yang membuat saya tertarik untuk bergabung di dalamnya.
Awalnya bisa dibilang saya yang sempat salah jalan ini, berusaha mencari jalan pulang. Ketika melakukan regristasi ulang SNMPTN tulis secara tidak sengaja aku bertemu dengan mereka, sambil membawa kertas-kertas besar bertuliskan PRMK-FT, berlambang salib, dan Katolik, tanpa lelah mereka berdiri di tengah teriknya matahari siang itu seolah menanti penuh harap adanya mahasiswa yang mendatangi mereka. Entah kenapa melihat hal itu aku tergerak hatinya, kucoba mendekati mereka, dan dengan ragu bertanya. "Mbak, mas ini tempatnya mahasiswa katolik ya?", tiba-tiba saja mereka berteriak kesenangan seolah-olah menemukan seperti sesuatu yang hilang, dan mbak nya yang gendut-item-rambutnya ikal itu (kesan pertama) seolah-olah penuh semangat menceritakan apa itu PRMK, apa aja yang ada di sini (yang akhirnya aku ketahui namanya mbak monic a.k.a gori). Lalu ada 1 lagi mas-mas yang lumayan cool (kesan pertama juga) berbicara penuh wibawa dan memberikan penjelasan yang lebih detail lagi dan dia mengenalkan namanya sebagai RIO. Aku masih ingat betapa canggungnya aku saat itu, dan pertanyaan pertama yang terlontar waktu itu, "Mas, mbak ini nanti kalau kuliah agama di mana?" wkwkwkwk, sumpah kalau ingat pertanyaan itu bawaanya ketawa terus. Mereka bertanya padaku aku dari jurusan apa, dan mereka pun membawaku ke teman-teman 1 jurusanku, waktu itu ada 2 orang, tapi aku gak begitu ngeh, dan ternyata ke 2 orang itu yang jadi sahabat baikku sampai saat ini, yaitu Ladislaus Risangpajar, dan Yulius Khrisna Deva Purusha.
Begitulah singkat cerita aku berkenalan dengan yang namanya PRMK-FT, lalu akupun bertanya-tanya seputar info-info tentang PRMK-FT mulai dari grup-grupnya dan lain-lain. Aku pun berkenalan dengan mereka melalui grup Facebook. Dan ternyata sambutannya pun sama hangatnya, banyak yang salah mengira Purwakarta dengan Purwokerto, dan itu sempat jadi booming, haha.. Next, saat awal masuk MOS Universitas kami yang katolik dikumpulkan di gedung sudarto, dan ternyata di Elektro aku gak cuman sendirian ternyata banyak juga mereka yang katolik, ada Roki, Lowo, Maria, Lambertus, Kecap (yulius), Risang, Juan, Kris,dan Tito. Aku melihat mereka, wah sepertinya mereka orang baik-baik yang rajin ke gereja, tapi pada kenyataannya tidak semua, haha, yah meskipun pas awal-awal semester 1 aku masih termasuk malas ke gereja juga. Di sana kami semakin diberi tahu tentang apa itu PRMK-FT, apa aja yang ada di PRMK-FT, dan kami di sambut oleh angelus kami mas Johannes Adhi Nugroho (Adhi), dan yang lain mas Fabianus Marintis (Martin), mas Dionnisius Viddi (Dion), dan mas Anthonius Henry (anton/phizank). Mereka menanyakan padaku apa aku suka mainan forum, aku jawab ya dikit-dikit mas, lalu mereka mengenalkan padaku kalau PRMK-FT juga punya forum, yaitu prmkftundip.web.id ; aku pun mendaftar, kesan pertamaku, wow keren ternyata ini yang namanya organisasi mahasiswa, punya forum sendiri, yang isinya juga bermacam-macam. Dan sepertinya dari situlah awal ketertarikanku dengan forum PRMK-FT sendiri.
Karena hidup ini terlalu panjang untuk tidak kita abadikan, aku menulis untuk membuat semua kenangan hidup ini terukir jelas, semuanya kutulis berdasarkan hati yang tulus.
Monday, 28 January 2013
Sunday, 20 January 2013
KISAH SANG PENDUSTA
Sore ini entah
mengapa saya merasakan sesuatu yang janggal dalam diri saya, banyak
pertanyaan-pertanyaan aneh bermunculan dipikiran saya. Siapakah saya, Apakah
saya ini, Mengapa saya hidup, Bagaimana caranya menjalani hidup, dan masih
banyak lagi pertanyaan aneh yang melintas. Lalu saya mencoba merenung sejenak,
menapak tilas kejadian-kejadian masa lampau. Akhirnya saya mendapat satu
kesimpulan yang pas, yaitu saya ini hanya sebuah sampah yang tidak berguna yang
seharusnya dibuang jauh-jauh. Mengingat kembali masa kecil ku, aku ini anak
yang nakal, tidak pernah nurut orang tua, selalu menjahili teman, dan suka
BERBOHONG. Kenapa kata BERBOHONG ini saya perbesar? Karena disitulah awal titik
saya menjadi seorang sampah. Aku dari kecil memang terlahir orang yang tidak
pernah mau kalah dalam hal apapun, dan aku ingat awal aku mulai BERBOHONG
adalah ketika bermain ke rumah teman baikku Christian. Di rumahnya kami bermain
komputer, di sana aku memulai keBOHONGanku dengan bercerita kalau aku juga
punya komputer. Tetapi namanya anak kecil ketika pulang, aku dijemput orang
tuaku, lalu aku merengek pada orang tuaku untuk dibelikan komputer, tetapi
orang tuaku menolaknya dan aku menangis sejadinya, tapi hal itu tak merubah
apapun dan orang tuaku tetap pada pendiriannya. Sejak saat itu juga aku mungkin
menganggap ke 2 orang tuaku merupakan orang tua terpelit yang pernah ada. Namun
karena waktu aku menangis itu Christian tahu alasanku menangis ke esokan
harinya ketika di sekolah(waktu itu kelas 2) dia mengejekku di depan
teman-temanku bahwa aku tukang BOHONG.
Wednesday, 16 January 2013
Antara Mimpi, Realita, dan Idealisme..
Manusia hidup pasti memiliki sebuah pandangan, tentang apa yang akan dia lakukan, dan hal apa yang ingin dicapainya, keinginan untuk menjadi lebih baik dan semacamnya. Mimpi, itu mungkin kata yang pas menggambarkan hal tersebut, sebuah hasrat untuk mencapai sesuatu yang katanya akan menjadi puncak dari hidup kita. Tapi apakah setiap mimpi, selalu bisa menjadi kenyataan? Tentu jawabannya, setiap mimpi pasti bisa menjadi kenyataan, tapi apa jadinya kalau mimpi itu tidak terwujud. Banyak yang belum bisa merumuskan bagaimana sebuah mimpi itu bisa terwujud atau tidak. Bahkan mereka yang katanya telah mencapai mimpi mereka-pun hanya bisa memberikan masukan-masukan yang belum jelas juga kebenarannya karena mereka sendiri masih belum mengerti bagaimana mimpi mereka bisa terwujud. Kerja keras itu kata mereka, well, memang orang kerja keras memperbesar peluang kita dalam meraih sesuatu. Tapi pada kenyataannya banyak juga orang di sana yang bekerja bahkan lebih keras dari mereka tetapi masih belum mencapai mimpi mereka. Belajar, itu juga kata mereka, tapi pada kenyataannya banyak mereka yang mencapai mimpi mereka bahkan hanya dengan tingkat pendidikan yang pas-pasan, bahkan banyak juga mereka yang sudah mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi bahkan masih sulit untuk mempertahankan hidup mereka sendiri.
Ini realita bung, begitu ujar beberapa orang yang merasa diri mereka gagal mencapai mimpi. Apa itu realita? Realita adalah sebuah kondisi di mana hal itu nyata dan benar adanya dengan adanya bukti-bukti dan fakta-fakta yang mendukung. Realitanya tidak semua orang yang bekerja keras, pantang menyerah, dan berilmu bisa mencapai mimpi mereka. Mereka bilang orang yang hidup hanya mengejar mimpi mereka hanya orang-orang idealis, yang tidak mempedulikan realita dan menyesal belakangan. Lalu apakah kita sebagi manusia harus menyerah pada semua mimpi kita dan menyerahkan semuanya terhadap alur takdir? Well, saya sendiri masih belum bisa menemukan jawaban pastinya. Yah ada yang bilang orang idealis itu orang yang kolot, yang padangannya ketinggalan zaman, lalu apa yang bisa membuat seseorang itu menjadi orang yang idealis, kalau dari pengamatanku, mereka yang idealis biasanya menganggap sebuah hal itu ada "sempurna" nya jika dilakukan seperti keinginannya, biasanya dia mendapat pandangan tersebut dari pengalaman-pengalaman pribadi. Tapi tidak selamanya Ideal itu bisa menjadi sesuatu yang "sempurna" seperti yang diungkapkan sebelumnya Realita selalu menjadi "penjegal" terhadap sebuah pemikiran tentang idealis tersebut. Mereka yang realistis lebih sering ingin mencapai sesuatu dengan mengikuti arus yang berkembang disekitar sebuah permasalahan dan beradaptasi mengikuti perubahan tersebut.
Friday, 11 January 2013
KESAMAAN DAN PERTIDAK SAMAAN
Setelah menonton film berjudul Lake House yang dibintangi oleh Sandra Bullock dan Keanu Rainerus(Reeves), aku jadi teringat tentang ayahku, karena selain film tersebut menceritakan tentang kisah cinta yang unik dan romantis (pake) banget, belum lagi di tambah jalan ceritanya yang twist. Film itu juga menyisipkan sebuah pesan, dimana impian dan cita-cita seorang ayah terkadang terwarisi ke anaknya, dan aku merasa seperti itu juga. Meskipun kita sering salah jalan seperti yang terjadi pada tokoh utama di film itu Alex dan Kate, Alex menyukai arsitektur sama seperti ayahnya, dan Kate senang menolong orang lain. Mereka secara tidak langsung mempunyai kesamaan dengan orang tua mereka yang kemudian menuntun mereka ke kehidupan yang mereka jalani saat ini, meskipun diceritakan dalam film tersebut Alex sempat hendak menjauh dari cita-cita dan mimpi tersebut, akhirnya dia kembali dan melanjutkan hal tersebut. Lalu aku mendapat pemikiran seperti ini, mereka mempunyai beberapa kesukaan dalam beberapa hal yang sama, hal ini membuatku bertanya-tanya apakah kesamaan ku dengan ayahku. Lalu aku mencoba membuat daftar persamaan tersebut yang antara lain:
Tuesday, 8 January 2013
Hidupku
Hati, pikiran dan badanku sudah lelah..
Apakah aku harus tetap tersenyum saat aku sedang sedih..
Apakah aku harus tetap diam saat aku ingin berteriak..
Belakangan aku berpikir siapakah aku ini?
Hanya seorang mahasiswa biasa yang berjalan tanpa arah..
Apakah benar aku seorang mahasiswa atau aku hanya seorang mahabocah..
Seorang mahabocah yang berpikir seadanya, logika gak jalan perasaan di kedepankan..
Aku seperti orang yang berlari berputar-putar mengejar sesuatu yang tak jelas..
Kosong itu lah tatapanku menatap masa depan..
Semuanya terasa hanya angin lalu dan isapan jempol belaka..
Semuanya terasa benar saat aku menjalaninya..
Kenapa hidupku hanya berisi tangis dan penyesalan..
Sampai kapan aku harus bertahan..
Rasanya tanpa diriku pun dunia akan tetap berjalan..
Jikalau masih ada tempat di dunia ini bagiku merasakan bahagia..
Inginku merasakannya walau hanya sekali..
Tapi satu hal nyata yang kurasakan saat ini..
Rasa cintaku padamu,
Sudah lama aku tak merasakan cinta yang seperti ini..
Tapi sekarang perasaan ini malah melukaiku..
Perasaan memang pedang ber mata dua..
Yah ternyata memang benar aku ini Mahabocah..
Selalu mengeluh masalah perasaan..
Selalu bersembunyi saat masalah datang..
Selalu lari dari kenyataan dan berpura-pura untuk kuat..
Teori Topeng
Aku lupa seperti apa aku dulu, cara bicaraku, pola pikirku, dan tindakanku. Aku sudah lupa seperti apa aku dulu. Tapi yang aku tahu, apa yang sudah kulakukan dulu, sepertinya sebuah kesalahan besar. Entah apa yang dilakukan oleh otak kecil ini, tapi yang jelas itu merusak semuanya. Mulai dari caraku dalam kuliah, pola pikirku dalam kegiatan apapun itu, dan terakhir yang kusesali adalah kebodohanku mengungkapkan isi hati ini dengan cara yang konyol. Yah, dalam dunia nyata mungkin aku orang yang cenderung pendiam, gak banyak bicara, ingin selalu terlihat kuat, gak mau terlihat pintar dan sulit untuk bergaul; tapi seolah hal itu berbeda ketika aku berada dibalik layar laptopku, dibalik topeng akun jejaring sosial atau permainan onlineku. Aku menjadi seseorang yang seutuhnya berubah, baik cara bicara, pikiran, dan kepribadian. Dengan menggunakan topeng itu aku merasa kalau aku bisa melakukan apa saja tanpa merubah cara pandang orang terhadap diriku yang nyata. Tapi ternyata salah gak setiap orang memandang hal itu, ya, dan itu apa yang membuat hidupku tidak nyaman lagi. Aku memang menyukainya sangat. Entah kapan perasaan itu mungkin muncul pas di retret pertamaku, atau setelahnya aku juga lupa. Karena kau tahu, aku selalu mencari sosok wanita yang tepat, aku selalu ingin mendekati beberapa wanita cantik yang aku kenal, yah tapi karena kurangnya pengalaman dalam hal ini, aku menjadi seseorang yang kaku, dan seolah-olah berpikir aku tidak butuh hal itu. Meskipun pikiranku selalu mengatakan hal itu, tapi tidak dengan hatiku. Aku memang belum pernah berpacaran, dan hal itu terkadang selalu menjadi bahan ejekan teman-temanku, tapi bukan sebuah pengakuan dari teman-temanku yang aku butuhkan. Aku membutuhkan seseorang yang bisa membuat diriku yang selalu down ini menjadi sesuatu yang selalu up. Banyak cewek cantik yang aku kenal, tapi sayangnya sepertinya tidak ada satupun yang pas buat nutup lubang dihati ini. Dan setiap kali aku melihat cewek-cewek tersebut, pikiranku selalu tertuju padamu, entah mengapa menurutku, kau sesuatu yang berbeda. Kalau ditanya kenapa aku bisa suka kamu, aku sendiri pun bingung, aku hanya suka itu saja, dan sesuatu yang berbeda itu membuatku menyukai dirimu, bahkan kalau ditanya apa yang kurang darimu, menurutku kau sempurna. Aku selalu senang bisa menghabiskan waktu bersamamu, melihatmu tersenyum, melihatmu marah, melihatmu menangis. Tapi sayang sepertinya karena kebodohanku dan teori topengku, semuanya berubah, aku tahu kau pasti marah dan membenciku karena hal itu, ya itu wajar, aku memang orang bodoh yang berharap bisa berdiri disampingmu tanpa aku pernah sadari betapa tidak pantasnya aku untuk hal tersebut, karena aku masih terlalu sering melakukan kesalahan dan aku tak mau kamu menjadi bagian dari orang yang merasakan kesalahan-kesalahanku tersebut. Biar kutanggung sendiri semua beban dan penderitaan ini, aku cuman berharap kamu tahu betapa spesialnya dirimu dan semoga kamu mendapatkan orang yang sama spesialnya dengan dirimu.
Sebuah surat kecil dari hati.
Malam itu, hampir 1 tahun yang lalu tepatnya, di tengah
hangatnya api unggun, pertama kali aku mengenalmu. Awalnya aku takut melihatmu
sifatmu yang cuek dan galak membuatku enggan untuk mengenalmu, tapi seiring
waktu berjalan, kulihat satu sisi dari dirimu yang lembut, berprasaan dan
hangat. Senyummu yang jarang sekali terlihat memancarkan keikhlasan, dan tawamu
mencerminkan jiwa yang dipenuhi rasa kebebasan. Kita sudah 2x menjadi 1
kelompok dalam pelajaran yang sama, bahkan masuk ke dalam bidang yang sama,
tapi entah mengapa rasanya sulit sekali bagiku untuk mengenalmu lebih dekat,
mungkin aku memang seorang lelaki pengecut. Yah pada dasarnya aku memang tidak
memiliki apapun yang dapat kubanggakan di depanmu, dan kulihat sepertinya kau
tertarik dengan pria lain. Memang sakit rasanya tapi apa daya, jika ini memang
takdirku, jika aku memang ditakdirkan untuk sendiri, aku memang selalu sial
soal masalah cinta, aku cuman berharap kau tahu isi hatiku, dengan mengetahui
kalau kamu mengetahui isi hatiku saja sudah cukup bagiku. Kuharap kau bahagia dengan pria yang memang
kau harapkan, seorang pria sejati dan bukan seorang pengecut seperti diriku.
A Dream Of A Fallen Butterfly
I still remember the moment when I'm a kid, kicking up every chalenge that lie in front of me like it was nothing..
fly like butterfly with spirit in my wing.. soaring the wind conquering the sky.. but now everything turning around, every chalenge that lie in front of me blocking all my way,
I barely able to fly anymore.
My spirit left my wing,
the wind stop blowing and the sky left me drowned in the dust.
What can I do now is staring the sky that slowly become darker then ever, crying for the mistake I've done in the past, begging for help from everyone who fly over me,
I can't go back to the past and too afraid to face the future.
But i feel something..
Something warm and comfort, something that told me I'm still alive. I've found everyone, I found them my best friend who give their hand to teach me again how to fly who back me up with everything they got, who put my spirit back to the wing,
And the last I found you, the most beautifull butterfly that I've ever meet,
you always fly in front of me, you always care about everyone problem and step aside your own problem.
But i know even you always looking strong in front of everyone but deep inside you still a girl who need a care from anyone else.
You teach me how to keep strong, to caring each other, and to be humble. Right now I'm only can flying slowly behind you, watching you from a far,
but I always dreaming that someday we can flying together side by side.
I'll chasing you always.
Berikan Aku Sebuah Tanda
Seperti bintang yang mati,
Yang menerangi malam ini,
Aku sudah letih,
Tembok ini mulai menghimpitku,
Hari berlalu,
Berikan aku sebuah tanda,
Kembalilah kemari,
Hai Kamu.
Aku bisa merasakan kau menjauh,
Tak lagi ada rasa,
Tak lagi sama,
Dan aku melihat kau mulai merasuki perasaanku,
Aku kan membiarkanmu hidup,
Jika kau tunjukan hatimu,
Selamanya dan selalu,
Luka ini akan selalu ada,
Aku hancur dan jatuh,
Meninggalkanku selamanya di sini dalam gelap,
Matahari seperti mati,
Langit sangatlah gelap,
Adakah yang peduli,
Adakah orang disana,
Ambil Hati ini,
Sudah kosong tak ada isinya,
Aku sudah mati,
Aku bangkit hanya untuk jatuh lagi,
Tuhan tolong aku yang salah jalan ini,
bawa aku dalam terangmu,
Beri aku sebuah tanda,
Ada yang terkubur dalam kata-kata,
Beri aku sebuah tanda,
Mataku yang banjir oleh air mata,
Cukup berikan aku sebuah tanda,
Ada sesuatu yang tak bisa dikatakan
Berikan aku sebuah tanda,
Tak sanggup lagi memendam,
Cukup berikan aku sebuah tanda,
Dan kuberitahu kau semuanya.
Berikan aku sebuah tanda,
Air mata tak kan mampu melupakan segalanya
Selamanya dan selalu,
Perasaan ini selalu ada.
Friday, 4 January 2013
Hanya Sebuah Mimpi atau Sebuah Pertanda?
Entah, terbawa suasanakah atau mimpi ini memang direncanakan seseorang padaku..
Di tengah kekalutan ku akan nasibku disemester ini, tiba-tiba saja malam tadi aku bermimpi tentang hal yang sangat tidak logis bahkan mendekati konyol namun terasa nyata..
Aku bahkan serasa sadar di dalam mimpi itu, aku bisa melakukan hal yang aku inginkan tapi aku tak pernah bisa meyakinkan diriku bahwa itu hanya mimpi..
Aku tahu ada peristiwa yang namanya Lucid Dream, aku sering kali mengalaminya, dan terkadang aku sadar kalau itu mimpi dan langsung bangun seketika,,
Atau kadang aku bermimpi tentang beberapa hal yang akan terjadi,
Namun mimpi kali ini terasa berbeda, seberapapun kuatnya pikiranku menyangkal itu mimpi tetapi tidak juga membangunkanku..
Yah mimpi kali ini terasa sangat aneh, untuk pertama kalinya aku merasa disadarkan dalam hidupku tentang apa yang telah kulakukan selama ini..
Untuk pertama kalinya aku merasakan "kematian", aku bermimpi di mana aku mati setelah menyelamatkan seseorang, aku dapat melihat diriku tergeletak tak berdaya dan berlumuran darah..
Melihat tatapan orang disekitarku memandang ngeri, dan rasa dingin dan getir yang tiba-tiba menggetarkan bulu kudukku..
Aku merasa dirayapi berbagai rasa keputus asaan dan kekecewaan, apalagi saat melihat kedua orang tuaku dan adikku menangisi tubuhku yang sudah diam tak bernyawa itu, aku langsung berpikir dalam hatiku, "Apa yang sudah kulakukan sampai saat ini hanya mengecewakan mereka, tak pernah aku melakukan hal yang benar, aku belum berbuat apa-apa buat mereka, dan semua cita-cita serta mimpiku hilang seketika." tapi mereka tetap menangisi aku yang gagal itu, ingin sekali aku menyapa dan menyentuh mereka tapi aku tak bisa, seolah ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokan untuk menyapanya.
Aku pun berlari dari tempat itu dan berusaha meyakinkan diriku kalau aku masih hidup, tapi apa daya ketika aku berjalan melewati cermin, aku tak dapat melihat bayanganku disitu, seketika juga aku jatuh lemas dan hanya bisa terisak dan menyesal..
Aku jadi teringat akan sebuah film "My Lovely Bone" judulnya, sebuah yang menceritakan tentang hantu seorang gadis perempuan yang tewas dibunuh, yah aku merasa menjadi susy salmon saat itu..
Lalu aku mendengar suara tawa, banyak tawa, dan ketika aku menegakkan kepalaku aku melihat mereka yang sudah "mati" dengan wajah dan tubuh yang bentuknya sudah tidak karuan menertawakanku..
Mereka mencaci dan menghinaku, mereka menertawakanku yang menyesali semuanya, aku yang awalnya tidak percaya tentang mahluk-mahluk seperti mereka seolah tidak bisa melakukan apapun aku hanya merasa ketakutan dan hanya berteriak sekeras yang kubisa..
Tiba-tiba gelak tawa itu hilang lalu aku melihat seseorang berjubah putih layaknya pastur yang ada digereja-gereja mendekatiku, dan berkata "kamu akan dibawa ke hadapan-Nya sebentar lagi."; entah darimana datangnya dari mana keberanian itu aku menjawab, "Tapi tuan masih banyak hal yang belum saya lakukan sampai saat ini."; lalu dia hanya membalas, "Lakukanlah apa yang mau kamu lakukan dalam waktu 1 hari ini.." lalu dia menghilang..
Tanpa pikir panjang aku langsung berlari, entah bagaimana caranya tiba-tiba aku sampai dirumahku, aku melihat seluruh keluargaku berkumpul disana, dan aku melihat ibuku menangis dengan sangat pilu..
Aku berjalan masuk ke tengah ruangan, aku inign menyampaikan sesuatu kepada orang tuaku dan adikku, lalu aku mencoba berbicara, "Bu, pak, dek; emas di sini.." tiba-tiba ruangan menjadi sunyi seolah mereka mendengar suaraku, dan ibuku langsung berkata, "Mas dimana?" Aku kaget ternyata suaraku masih bisa didengar mereka, lalu aku melihat jaket hijau favoritku ada tak jauh dari situ lalu aku mengambil dan memakainya, "Mas di sini bu.." Kataku, secara spontan ibuku berlari ke arahku dan langsung memelukku, aku tak tahu ternyata aku masih bisa disentuh, tapi tak ada lagi kehangatan ku rasakan dari pelukannya, ibukku masih menangis di pelukanku, lalu disusul adek dan bapakku menyusul memelukku. Ingin rasanya merasakan kehangatan dari mereka lagi pikirku..
Lalu aku teringat kalau waktu tak banyak, aku lalu berbicara pada keluargaku, "Bu, maafin mas kalau selama ini aku udah ngecewain ibu sama bapak, mas pernah rusak semua kepercayaan yang bapak sama ibu percayain ke mas, maaf juga kalau ternyata semua janjiku ke bapak sama ibu gak bisa terwujud, maaf kalau selama ini aku gak pernah jadi anak baik yang bapak sama ibu harapkan, Dek, mas juga minta maaf kalau mas gak bisa jadi kakak yang bisa ngasih contoh yang baik ke adek, malahan adek udah jadi orang yang lebih baik tanpa bimbingan dari mas, mas cuman titip pesan, jaga bapak sama ibu, jangan repotin mereka, sekarang adek sendiri tapi mas masih bakal dukung adek terus dari jauh, mas masih ada hal lain yang mas mau lakuin, karena itu mungkin ini salam perpisahan yang terakhir dari mas, gak usah nangisin mas terus," seketika itu juga aku melepaskan diri dari pelukan mereka dan melepas jaketku itu..
Lalu tanpa sadar aku berjalan ke tempat yang ternyata di sana ada sobat-sobat dekatku saat ini, beberapa dari mereka ada yang menangis, dan aku melihatnya, seorang gadis yang memang jarang menangis itu, ternyata dia menangis juga, seorang gadis yang selalu ada dipikiranku, meskipun aku tak pernah punya keberanian untuk mendekatinya, namun karena hari ini hari terakhir aku berani mendekatinya, "##" kataku padanya sambil menyentuh pundaknya, "Jangan takut, ini Alva, aku datang ke sini cuman buat bilang sebenarnya selama ini aku suka sama kamu, tapi aku gak pernah punya keberanian untuk mendekatimu karena bagiku kamu terlalu baik bagiku, aku cuman berharap kamu dapat menemukan seseorang yang sesuai denganmu.." seketika itu juga aku melepaskan diriku dari tatapannya dan berlari lagi..
Kali ini aku tiba di depan teman-teman terbaikku di elektro, "Sang, cap, to, lamb, ju, kriss, wo, dan yang lain makasih udah jadi teman terbaikku selama aku kuliah di elektro ini, maaf kalau selalu ngerepotin kalian selama aku kuliah di sini, aku selalu berharap yang terbaik buat angkatan kita.."
Dan terakhir aku berhenti di depan teman-teman terbaikku di purwakarta, "Semuanya aku minta maaf kalau selama ini pernah berbuat yang gak enak sama kalian, kita emang sering main bareng-bareng, kalau kalian mau pakai charku game apa aja silahkan, aku percayakan char itu ke kalian.."
Lalu aku berjalan hari itu sudah siang namun gelap karena mendung, aku melewati sebuah pemakaman umum, dan melihat peti matiku sedang dbawa oleh beberapa orang menuju sebuah tanah yang terbuka, perlahan aku mengikuti mereka, dan ternyata hari itu aku tidak sendiri..
Aku melihat kiri, kanan, serta sekelilingku terdapat juga mereka yang hendak di makamkan, lalu aku meliha sesuatu yang kontras, di dekat setiap makam yang baru itu terdapat orang-orang mengenakan kemeja putih dan celana hitam serta ikat kepala, ada yang ikat kepalanya hitam dan putih, lalu aku melihat diriku dan ternyata aku menggunakan hal yang sama, lalu aku mencoba memegang ikat kepalaku, kulepas, lalu kulihat warnanya hitam, dan kuikatkan kembali dikepalaku.
Aku melihat wajah-wajah yang kukenal menangis dalam prosesi pemakamanku, lalu pandanganku teralih ke sosok seseorang yang berjubah layaknya pastur tadi berdiri di tengah-tengah makam, lalu orang-orang yang berseragam tadi mulai bergerak mendekatinya, lalu akupun mengikuti mereka, lalu dia menjelaskan bahwa warna ikat kepala itu menunjukan bagaimana kamu hidup, meskipun begitu semua keputusannya tetap diputuskan nanti..
Aku mengerti apa maksudnya, yah aku memang banyak melakukan hal yang salah di hidupku, mungkin "surga" memang bukan tempatku, di tengah ketakutan, tiba-tiba aku mendengar mereka yang medoakanku supaya aku bisa tenang di "surga"..
Lalu aku dibawa ke sebuah ruangan kecil, mirip tempatku mengaku dosa, "Jadi seperti ini pengadilan Allah, kataku." lalu aku mendengar sebuah suara dari bilik di sebelahnya, menanyakan padaku, siapa namaku, dan apa yang sudah kulakukan selama hidupku, aku menyebutkan semua kesalahan dalam hidupku, hingga pada puncaknya, aku memohon untuk tidak membiarkan mereka yang pernah membantuku untuk tidak pergi ke tempat yang "sama" denganku nanti karena mereka pantas mendapat tempat yang lebih baik. Lalu orang itu berkata bagiku tempat yang pantas bagimu bukan di tempat itu karena hal terakhir yang kamu lakukan sangat mulia..
Lalu aku di bawa ke depan sebuah pintu, yang bersinar putih sangat terang, menyilaukan mata hingga aku tak sanggup melihat, sejenak aku berpikir selamat tinggal IP 3, selamat tinggal mimpi beli motor sendiri, selamat tinggal cita-citaku, selamat tinggal bapak, ibu, adek, dan semuanya,,
lalu saat aku membuka mata ternyata Layar Laptopku mengalami white screen lagi, dan rasanya menyilaukan sekali, lalu aku tersadar kalau aku tadi lagi belajar sambil tiduran dan gak sengaja ketiduran, tapi aku merasa hal itu sangat nyata, lalu aku berdoa dan berterima kasih karena ternyata aku masih hidup (seolah-olah beneran habis mati) terus aku mulai lanjut belajar lagi serius setelah ketunda gara-gara ketiduran tadi, aku sadar aku belum melakukan apa dalam hidup ini, mungkin itu sebuah suntikan semangat kecil dari Tuhan karena belakangan ini aku sering down, sering galau, dan seolah-olah aku bisa mengambil hikmah tersendiri dari hal itu..
Yah aku tak tahu kapan hidup ini berakhir, tapi selama masih ada nafas dan jiwa dalam tubuh ini tak kan kusia-siakan lagi, aku sudah menyesal mengecewakan semuanya, saatnya untuk "Bangkit" dan maju meskipun itu tak mudah tapi aku tahu itu tak mustahil..
Subscribe to:
Posts (Atom)