Empat tahun sungguh waktu yang tidak terasa. Semenjak aku lulus dari kampus biru tua itu. Aku dan teman-temanku sekarang sudah berpisah demi mengejar mimpi masing-masing.
Melihat jalanan Jakarta di depan kosku hari ini yang sepi, seolah mengingatkanku pada jalan di Semarang kala itu. Kupikir setiap hari jumat siang ini, aku dan teman-temanku selalu menyempatkan waktuku untuk pergi Jumatan. Sebuah acara kumpul kecil-kecilan yang diadakan organisasiku kala itu, PRMK FT.
Ya, meskipun aku sendiri agak malas untuk datang ke acara itu, tapi karena teman-temanku selalu semangat untuk hadir, ya aku jadi ikut-ikutan. Sebenarnya yang kucari kala itu mungkin bertemu orang yang kusuka, tapi ada hal lain yang bikin semacam hiburan, yaitu makan bareng selesai acara. Aku yang dulu selalu mengosongkan hari jumat siangku dari mata kuliah, senang sekali ikut makan bareng itu, karena selalu saja ada topik pembicaraan menarik yang terjadi di situ.
Jujur aku kangen banget makan bareng seperti itu lagi. Dulu warung tempat makan andalan kita ada warung gondang dan pak karnoto. Makanannya biasa aja sih, tapi karena murah dan dekat ke mana-mana jadi kita seringnya makan di situ.
Makan bareng itu jadi kayak sebuah kewajiban aku dan teman-temanku setiap kali melakukan kegiatan apapun, dari olahraga bareng lah, rapat lah, ke gereja lah, menyelenggarakan eventlah. Di situ aku selalu merasakan adanya kehangatan dan keterbukaan. Mulai dari sekedar omongan ringan, basa basi, sampai pembahasaan buku seperti madilog bisa terjadi di sini.
Tempat makan favorit kita kala di semarang, klo untuk sarapan pagi, ada Soto Kantor Pos deket Gereja Karangpanas, Gulai Akpol, Pecel Penny di Tembalang, makan siang ada Depot Sukses, Warung Pak Karnoto, Warteg gondang, es teler Banyumanik, Makan malam ada Nasi Ayam Yutik, Cak Eco, Mie Sumatera di Tanah Mas, Pak Gik, masih banyaklah pokoknya. Dulu, kayaknya hal itu biasa aja gitu, tapi sekarang rasanya kangen.
Mengingat hal tersebut membuatku sedikit menyesal melewatkan acaran tahun baruan di Semarang, di rumah Ilga. Harusnya di acara itu aku bisa mengulang kembali kenangan-kenangan itu, tapi aku sadar posisiku sebagai laki-laki dan juga usiaku yang sudah tidak muda, aku tidak bisa begitu saja lepas dari tanggung jawab terhadap pekerjaanku. Kangen, asli, aku kangen banget ketemu mereka, biarpun tak banyak hal yang bisa kuceritakan, tapi aku selalu nyaman berada bersama mereka, meski hanya duduk dan mendengarkan saja cerita-cerita dari mereka.
Biarlah kerinduan ini kusimpan sendiri saja. Harapanku tahun ini, semoga aku bisa mengulang kembali kenangan itu walau hanya sesaat. Semoga ketika aku bertemu kembali dengan mereka, aku sudah mampu memantapkan hati dan pikiranku.