Kring.. Kring... Kring...
Alarm di atas meja belajarku berbunyi begitu kerasnya, cukup membuatku setengah tersadar di pagi ini.
"Roi, cepat bangun, sudah jam berapa ini..!!"
"Iya, bu.."
Seperti pagi-pagi hari biasanya, ibuku tidak pernah berubah sejak aku kecil, tanpa beliau sadari sekarang aku sudah SMA. Ya, ini adalah pagi pertamaku di jenjang SMA, sebuah jenjang sekolah yang mereka bilang bagian paling menyenangkan. Aku mulai membayangkan seperti apa kehidupan SMA ku besok, apakah aku akan mempunyai banyak teman? Aku tidak sabar untuk memulai hari ini.
Setelah selesai sarapan dan berkemas, aku mulai pamit kepada kedua orang tuaku.
"Pak, bu, aku berangkat ya.."
"Iya Roi, hati-hati di jalan, nanti barang-barangmu akan kami antarkan ke asrama.." ibuku berkata sembari melambaikan tangannya.
Meskipun sekolahku ini berada di kota yang sama dengan tempat tinggalku, tapi aturan sekolah tersebut mewajibkan setiap muridnya untuk tinggal di dalam asrama. Sekolah tersebut sangat terkenal di negera ini sebagi sekolah yang menghasilkan siswa-siswi yang berprestasi. Garuda Muda, itu nama sekolahnya, sebuah sekolah besar yang terletak di kaki gunung Merbabu yang megah, dengan keindahan alam yang sangat mempesona mata.
Pagi itu transportasi masih sangat lengang, aku berjalan kaki menuju sekolahku yang berjarak sekitar 5 km dari rumah, namun udara di Saga ini masih sangat sejuk, sehingga sangat menyenangkan bagiku untuk berjalan menikmati udara segar tersebut. Jauh berbeda sekali dari tempat tinggal kakek dan nenekku yang berada di Jard, di sana udaranya sangat panas dan pengap. Aku menghabiskan masa kecilku tinggal di sana, karena kedua orang tuaku sangat sibuk, mengurusi pekerjaannya sehingga mereka sering berpergian ke luar kota bahkan luar negeri.
Ketika tengah asyik menikmati udara pagi ini, dan melamunkan kehidupan SMAku besok, tiba-tiba aku melihat seorang cewek, terlihat dari wajahnya sepertinya dia sedang kesulitan akan sesuatu, pandangannya terarah ke arah pohon yang ada di depannya. Jika dilihat dari seragamnya sepertinya dia berasal dari SMA yang sama denganku. Aku mencoba mencari tahu apa yang terjadi.
"Heii,, ada apa??"
Tiba-tiba tercipta keheningan, yang membuatku bingung dan dia menatapku dengan pandangan mata yang tajam.
"Hei.. " lanjutku mencoba memecahkan keheningan yang canggung itu.
"Apa kau bias memanjat pohon?" Dia bertanya dengan nada yang cukup serius.
"Huh, tentu saja..." jawabku.
"Tidak Nampak seperti itu bagiku." balasnya dengan nada yang mulai terdengar cukup mengesalkan.
"A.. apa kau bilang.." aku setengah terkejut dan kesal mendengar perkataannya tersebut.
Sejenak kulirik pandanganku ke atas pohon tersebut. Terlihat di sana, ada seekor anak kucing sepertinya dia tidak dapat turun. Mungkinkah? Jadi dia sebenarnya ingin menolong kucing tersebut.
"Kau tahu, akan aku panjat pohon ini dan membawa anak kucing itu turun." kataku kepadanya.
Aku mulai memanjat pohon tersebut dengan perlahan, lalu aku sampai pada ranting dimana anak kucing itu berada, aku mulai merangkak maju di atas ranting itu, namun semakin aku merangkak maju, ranting pohon itu semakin merunduk, dan tanpa perlu aku mengambilnya, anak kucing itu mulai berani lompat untuk turun.
"Fuih, sudah capek capek manjat ternyata dia lompat turun sendiri." pikirku dalam hati.
Kratak.. takk... BRUGH!!
Aw, ranting tempatku tadi patah, dan akupun terjatuh.
"Sudah, kuduga, kau memang bukan tipe orang yang bias diandalkan." aku mendengar suara cewek itu. Dia berdiri tepat di hadapanku. Ku mencoba mengumpulkan lagi tenagaku dan mulai berdiri.
"Daripada terus mengejekku, bukankah aku pantas mendapatkan ucapan terima kasih?"
"Apakah aku pernah meminta pertolonganmu?" balasnya padaku.
"Setidaknya berkat kecerobohanmu, anak kucing itu bias turun." tambahnya.
Ugh, malas sekali aku meladeni ucapannya tersebut. Meskipun dia memiliki paras yang cantik, tapi sifatnya itu membuatku malas bahkan untuk mengenalnya, akhirnya kuputuskan untuk mendiamkannya saja.
Setelah berjalan beberapa saat tibalah aku di komplek sekolahku. Tampak sudah betapa luasnya komplek sekolah Garuda Muda ini. Baiklah aku akan memulai kehidupanku yang baru di sini.
Let's GO!!!
(-bersambung)
No comments:
Post a Comment