Karena hidup ini terlalu panjang untuk tidak kita abadikan, aku menulis untuk membuat semua kenangan hidup ini terukir jelas, semuanya kutulis berdasarkan hati yang tulus.
Monday, 30 May 2016
Entahlah
Aku kehilangan kata-kataku, aku tak mampu menggambarkan apa yang sedang kurasakan saat ini. Pikiranku terasa kelu, mungkin efek seharian hanya makan indomie. Sedih, marah, entah mengapa semua emosi negatif hadir malam ini. Semua percakapan di social media terasa hampa. Bahkan orang orang mengatakan wajahku sangat pucat. Aku sendiri tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
Tuesday, 24 May 2016
Ejekan Semesta
Hari ini, entah mengapa dia hadir di dalam mimpiku.
Mungkin aku hanya sedikit rindu berbicara dengannya.
Apakah perasaan itu belum padam di dalam hati ini?
Aku sendiri juga tak tahu pasti.
Aku sempat berpikir jika semesta mempertemukan kami dalam ketidaksengajaan.
Aku ingin menggodanya sekali saja, karena entah mengapa menggodanya sepertinya mengasyikan.
Mungkin jika aku bertemu dengannya di lampu merah di pertigaan kampus,
atau di lorong kampus kami yang sempit itu, atau di mana saja,
aku ingin mengejutkannya sekali saja.
Tapi apalah artinya itu semua, aku tidak benar-benar yakin hal itu akan terjadi.
Entah apakah alam ingin mengejekku hari ini.
Bukannya aku yang mengejutkannya, malah dia yang menyapaku terlebih dahulu.
Yah kuakui dia memang selalu tampak manis dan cantik.
Dengan senyum yang mengembang di wajahnya.
Kami berpapasan ketika aku hendak pulang.
Baru saja aku akan menghidupkan motorku, dia menyapaku.
Menanyakan aku hendak ke mana, dan memintaku untuk lebih baik menunggu di kampus saja.
Percakapan yang aku rindukan itu terjadi di parkiran.
Dan semua godaan yang sebelumnya terpikirkan dalam benakku tak satupun yang keluar.
Sepertinya semesta sedang menggodaku hari ini.
Tapi setidaknya hal itu membuat hariku sedikit lebih cerah, meskipun aku gagal menemui dosen pembimbingku setelah kutunggu seharian.
Apakah rasa itu sudah padam, atau tidak, aku tak tahu pasti yang jelas saat ini aku sedang benar-benar menikmati semua kehidupanku.
Monday, 16 May 2016
PROPOSAL
Berhubung sudah membuat bab 1 dan bab 2, aku memutuskan untuk membuat proposal terlebih dahulu. Atas restu dari dosen pembimbing (dosbing-singk) 1, aku mendapatkan masukan untuk memilih dosbing 2 yang beliau pilih. Aku memutuskan untuk menemui calon dosbing 2, ternyata proses untuk bertemu dengan calon dosbing 2 ini cukup menguji kesabaran. Aku memulai membuat proposal awal bulan April, namun sempat terpotong UTS 2 minggu sehingga hanya efektif di 2 minggu terakhir bulan April saja.
Calon dosbing 2 ku ini cukup sulit untuk ditemui, dihubungi tidak pernah membalas, ditunggu datangnya gak jelas. Satu minggu sudah aku gagal menemuinya hingga, akhirnya kuputuskan minggu depannya lagi menunggunya seharian. Aku harus merelakan tidak masuk beberapa kelas kuliah untuk menunggu beliau. Akhirnya kesempatan itu datang, aku berhasil menemui beliau, dan beliau ternyata bisa untuk menjadi dosbing 2. Beberapa temanku menyarankan agar jangan beliau, mengingat dosbing 1 ku sudah terkenal sangat teliti dalam bimbingan, namun perkataan dosbing 1 ku yang menyarankan agar memilih dosbing 2 ku ini adalah supaya aku bisa belajar lebih, akhirnya kuambil semua resiko tersebut. Dosbing 2 ku memintaku membawakan data dan simulasi yang sudah kubuat kepadanya besok.
Keesokan harinya, seperti kemarin kutunggu dia datang seharian di gedung A. Aku juga sudah membawa proposal yang sebelumnya sudah ku asistensikan ke dosbing 1 ku, lalu dosbing 1 ku memintaku untuk memajukan ke dosbing 2 ku terlebih dahulu saja. Setelah bertemu, ternyata benar sekali dosbing 2 ku ini cukup pandai mengoperasikan etap, aku jadi sadar di mana saja letak kekuranganku selama ini. Aku merasa dalam hati, sepertinya tidak salah memilih beliau. Masih banyak sekali kecacatan dalam simulasiku, dan beliau juga cukup membantuku dalam mencari solusi yang bisa aku ambil. Setelah memintaku memperbaiki proposalku bimbinganku hari itu pun selesai.
Karena merasa sudah satu minggu kemarin aku bolos kuliah buat ngejar proposal, aku memutuskan mempending sejenak proposal tersebut. Tanpa terasa sudah masuk bulan Mei, mengetahui adanya perubahan sistem dalam kampusku, sehingga untuk bisa seminar paling tidak proposal sudah masuk TU minimal 3 bulan sebulannya, membuatku kembali berniat menyelesaikan proposal tersebut. Namun liburan serta kedatangan teman-temanku dari luar kota membuatku sedikit mangkir dari hal tersebut. Hingga akhirnya jumat minggu kemarin aku memutuskan memajukan kembali proposalku. Masih ada beberapa kesalahan namun sebagian besar isinya sudah benar, dan akhirnya kudapatkanlah tanda tangan dosbing 2 ku. Niatku mencari dosbing 1 di hari yang sama juga gagal, karena ternyata dosbing 1 ku sudah pulang. Akhirnya terpaksalah menunggu hari senin.
Hari ini senin 16 Mei 2016, pagi hari seharusnya aku ada kuliah pengganti Teknologi Kabel Tenaga. Karena aku koordinator mata kuliah. Aku dimintai tolong dosenku yang juga dosen waliku tersebut untuk datang pagi, karena harus mengambil absen dan meminjamkan ruang seminar di TU. Sebenarnya agak malas sih, karena sudah berniat untuk menyelesaikan masalah proposal, tapi karena posisiku yang sebagai kordinator mata kuliah memaksaku untuk tetap masuk. Ternyata saat aku hendak meminjam kunci di TU, ternyata dosenku memanggilku, dan beliau mengabariku jika hanya absen saja 3kali karena beliau sedang sakit dan ingin memeriksakan diri ke dokter, sebenarnya aku kasihan juga aku melihat beliau, karena beliau termasuk dosen sepuh yang sudah mengajar sejak zaman bapakku kuliah di sini. Apalagi kuliah pagi ini seharusnya menjadi kuliah pertama semenjak UTS, karena anak-anak yang lain malas untuk hadir, makanya kuliah ini sampe molor 3 pertemuan. Aku sempat menawarkan diri untuk mengantarkan beliau, namun beliau mengatakan sudah meminta orang TU untuk mengantarnya, dan aku diminta untuk mengabari yang lain agar mengisi absensi.
Selepas kejadian tersebut, aku melangkah menuju ruang dosen, ketika aku akan masuk ternyata dosbing 1 ku keluar, aku menanyakan jika aku ingin membicarakan proposalku, namun ternyata beliau sedang akan mengajar, dan memintaku menunggunya setelah perkuliahan. Terpaksa aku harus menunggu, selama menunggu kuputuskan untuk sarapan saja terlebih dahulu di kantin. Pagi ini kampus cukup sepi, kantinpun juga masih sepi. Selesai sarapan aku mengembalikan lagi absensi kuliah tadi pagi ke gedung B, dan kuputuskan untuk pulang sejenak, sekaligus menanti temanku Tito yang sama-sama mencari dosbing 1 ku itu.
Akhirnya aku dan Tito bertemu juga dengan dosbing 1 ku tersebut. Proposalku dilihatnya, dan sepertinya beliau cukup puas dengan isinya, akhirnya beliau menandatangani proposal tersebut, dan memintaku untuk segera memulai bimbingan. Setelah itu proposal kumasukan ke TU, namun TU ku memintaku untuk menunggu selama satu hari, dan baru bisa diambil besok jam 9. Namaku sepertinya akan masuk Timeline BAK untuk pertama kalinya, hahaha. Akhirnya 25% jarakku menuju wisuda tercapai hari ini, besok aku akan mencoba memajukan BAB 1 dan BAB 2.
Subscribe to:
Posts (Atom)