Gimana mulai ceritanya ya, hmm...
Pokoknya aku daftar itu liturgi sama minat dan bakat, tapi ternyata aku dimintai tolong untuk masuk pewartaan sama mas Tio, ya apa boleh buat tak terima aja. Awalnya sih bingung pewartaan isinya siapa aja, aku bakalan bisa kerja sama atau gak -galau abis deh pokoknya-. Terus aku tau kalau bakal ada Christoper, Alan, sama Tito dari Follow Up, aku agak santai. Terus aku inget jarkom pertama dari mas Yohan dan mbak Ika, bunyinya gini nih -kalau gak salah- "Selamat ya, kalian terpilih sebagai skuad pewartaan, hari -lupa- kita ada rapat perdana nih, siapkan ide kreatif kalian ya.", denger jarkomnya kayak gitu, aku mikir ini bidang pasti isinya malah orang-orang yang harus kreatif.
Karena penasaran dengan kabidku seperti apa bentuknya, aku searching tuh di FB. Pertama yang aku cari itu mbak Ika, pas liat fotonya, owh cewek ternyata oke lah, tapi begitu buka mas Yohan, terlihat wajah menyeramkan seperti preman dengan rambut panjangnya. Shit, serem men orangnya.
Di hari yang dijanjikan aku sms Tito, bertanya apakah dia sudah sampai di beskem atau tidak. Setelah tahu Tito sudah tiba di beskem, aku datang bermodalkan badan dan jiwa tanpa pikiran. Sampainya di sana aku ingat bagaimana sambutan orang tua -Tio- dengan heboh menyambutku dan memberi tahu kalau lagi pada ngumpul dikamarnya Christoper, tapi karena belum mulai aku cuma duduk di ruang tengah. Beberapa wajah yang asing datang dan beberapa kukenal. Rapat perdana klo gak salah ingat itu, perkenalan, pembahasan proker sama pembagian pj. Aku lupa ngapain aja di rapat itu, siapa aja yang hadir juga agak lupa yang jelas aku ditunjuk jadi PJ socmed.
Flash forward, akan diadakan Raker PRMK FT Undip 1 minggu tepat setelah follow up. Karena tau acaranya di Gua Maria Rosa Mystica Tuntang, aku memutuskan untuk berangkat dari Salatiga. Akan tetapi karena mungkin motorku kelelahan akibat follow up belum hilang, motorku ngadat-ngadat. Akhirnya aku terpaksa berhenti di perjalan dan kembali ke rumah, lalu aku memutuskan untuk beralih menggunakan transportasi umum. Sampainya di terminal tuntang, aku meghubungi orang-orang di tkp untuk menjemputku tapi ternyata semua malah tampak bingung. Dari suaranya Tio mencoba menyanggupi hingga tak lama berselang aku melihat mbak gori dengan pick up mas martin lewat di depanku. Spontan aku pun berteriak dan mengejar mereka. Bersama mbak gori mas martin dan mas vincent -the animal-. Aku pergi ke tempat raker.
Setibanya di sana suasana sudah sangat ramai, orang bergeletakan tak beraturan, gaduh tak tentu, dengan meraba-raba aku melongok ke sana kemari mencari-cari sesuatu yang sedang kucari. Dan terlihat di sana di pojokan teman-temanku Kecap dan Risang berada, aku menghampiri mereka. Setelah cuaca agak malam, kami semua disuruh berkumpul perbidang, Mungkin karena gak banyak yang kulakukan di acara itu, aku sendiri jadi lupa ngapain aja. Yang jelas sebelum rapat hari pertama selesai aku sudah tergeletak tak bernyawa.
Yak setelah lama aku vakum menulis, karena ingatan yang mulai terbatas. Jadi aku tak begitu banyak ingat apa saja yang sudah kulakukan. Tapi yang jelas kita langsung ke main storynya aja. Well, setelah raker resmilah saya sebagai pengurus aktif baru. Sebagai staff pewartaan aku merasa job yang harus kukerjakan terhitung mudah. Menjarkom via sosmed dan memback up data di forum. Owh ya awalnya aku bukan admin forum, aku hanya moderator biasa. Lalu seiring berjalannya waktu, aku jadi semakin akrab dengan orang-orang seperti om valz, dia yang selalu memberitahukanku betapa pentingnya sebuah forum. Yah aku dulu sempat merasa forum itu memang sarana yang mengasyikan untuk beropini.
Selama perjalanan kepengurusan itu aku memang lebih banyak gabutnya, proker pertama aja aku lupa apaan -_-, yang jelas sampe sebelum retret gw itu the lost boy. Artikel pertamaku tentang forum, aku cuma modal copas dari artikel yang lama. Sumber tenagaku mungkin baru lumayan kugunakan saat retret membuat bagian sponsorship yang bikin harus bolak-balik sana-sini.
Di sini rasanya kayak keluarga, setiap rapat kapan pewartaan pernah sepi, liat aja orang-orangnya ada Chris yang katanya sering nyebelin tapi karismanya gak ada yang ngalahin, ada Tinus yang guyonannya gak pernah garing, ada Tito yang pesonanya ke mana-mana, ada Fany yang punya sejuta mulut mungkin yang gak pernah bisa diem, Hayu cewek yang paling kalem bikin dia jadi bullyable, Ilga cewek coret yang galaknya setengah mampus tapi baiknya setengah mampus juga tangguh sampe kayaknya klo disuruh adu panco kalah gw, Alan cowo arsi melankolis yang selalu ingin tahu, klo masalah design dia masternya, Dodi ahli IT kita orangnya tenang idenya selalu menarik saat yang lain sedang buntu, lalu ada om bowo dan om prima duo om-om maco yang selalu menjadi penenang setiap ada masalah, dan tangan mereka cukup handal untuk memainkan kamera, pokoknya gak akan pernah ada cewek manis yang lepas dari jepretan mereka, 0o.. And the last.. Of course duo kabid tercinta kami, Yohid dan Ikalay, duo kabid ini klo kata yang lain sih kabid tergabut sepanjang kepengurusannya Tio, wahh masa sih?? Iya isunya karena mereka mempunyai skuad2 yang mumpuni dan handal.. Hahaha, tapi bagiku mereka gak gabut kok, mereka kabid terbaik yang pernah aku rasakan, mungkin mereka memang terlihat seperti itu diluar, tapi aku ingat sekali bagaimana mereka pedulinya pada diriku yang selalu menghilang ini, "I love you full guys!!!" Bayangin aja pewartaan selalu rapat dengan kehadiran hampir sempurna, gak mudah lho untuk mencapai hasil seperti itu. Dan sekarang aku sadar sebenarnya orang-orang seperti merekalah yang dicari-cari prmk saat ini, aku tak begitu banyak melihat kabid-kabid seperti mereka dikepengurusan Chris dan Tommy.
Seperti kebanyakan orang yang lama bareng perasaan suka sama satu anggota pasti ada. Ya akupun sempat mengalaminya, aku sempat tertarik dengan cewek coret itu, entah mengapa rasa itu tiba-tiba muncul karena sepertinya aku melihat hal lain dibalik tampilannya yang luar biasa aneh itu. Aku sempat merasakan yang namanya pwemuja rahasia, hahaha, rasanya jadi pingin ketawa sendiri klo ingat masa-masa itu. Yah meskipun pada akhirnya ditolak juga, tapi... Gw gak habis pikir kalo gw ternyata bisa nembak cewek juga, apa yang gw pikirin ya waktu itu, hahaha. Syukurlah berkat itu semua perasaan yang terpendam keluar juga, ibarat orang kebelet ngising akhirnya plong. Setidaknya hubungan kami sebagai teman tidak rusak karena hal tersebut.
Oke balik tu main topik. Hmm benernya topik apalagi ya, owh ya setelah retret itu ada buletin terakhir, nah ini ibarat gw bayar kegabutan gw selama ini. Bareng Chris dan Alan kita bertiga begadang semalam suntuk untuk mengejar garis kematian. Keteledoranku keluar juga deh, slah motong cover yang harusnya cuma dipotong jadi dua piece malah jadi empat piece -_-.. Tapi untunglah semuanya kelar pada waktunya. Hadiah gantungan kuncipun menjadi kenang-kenangan karya terakhirku bersama tim pewartaan. Bersama mereka aku belajar banyak hal, memahami arti sebuah kebersamaan, dan kerja sama tim, buatku cuma ada satu Pewartaan "Pewartaan Hore".
(-end)