Kau tahu mungkin aku seperti Barney yang ada dalam gank di film "How I Met Your Mother". Aku hanya orang bodoh yang bertingkah sok cool, yang selalu mencoba mencari perhatian di sana sini dengan tindakan-tindakan bodoh, yang merasa dirinya selalu baik saja padahal tidak. Entahlah aku tak tahu apakah teman-temanku menganggapku se-annoying Barney di film itu atau tidak. Aku terkadang merasa, kalau tempatku dengan mereka sangatlah jauh berbeda. Mereka hebat, mereka mempunyai pendirian, mereka memiliki kelebihan, dan mereka tahu apa yang harus diperbuat. Aku selalu membayangkan mungkin enak bisa jadi kayak Pundhi, Tito, Risang, Kecap, Christoper, Arda, Achan, Juan, Surya, Prima, Tinus, Bowo, Alan atau yang lainnya. Mereka punya semuanya yang aku gak punya. Terkadang aku hanya mencoba melakukan segala hal yang dapat kulakukan agar aku bisa menjadi mereka. Tapi aku tahu itu tak pernah cukup.
Aku tak pernah menyelesaikan apapun, aku tidak pernah bisa pintar berbasa-basi seperti mereka, aku tak pernah pandai mengajak orang, aku tak pandai olahraga, tak pandai seni, tak tampan, dan gak se percaya diri seperti mereka, sepertinya tidak ada hal baik yang datang dari diriku seperti halnya "Barney".
Tapi seburuk-buruknya Barney sekalipun akhirnya dia bisa berubah, dan hal itu karena dia jatuh cinta pada Robbin, tapi tidak denganku. Saat aku jatuh cinta padanya, aku malah berubah jadi seorang bocah cengeng yang mengemis untuk cinta. Banyak halku lakukan hanya untuk menarik perhatiannya, dan belakangan aku merasa kalau yang membuatku melakukan semua yang kulakukan selama ini karena aku hanya ingin saja sekali dia memperhatikanku, meskipun aku selalu berkata ini semua hanya untuk mengisi waktu luang, untuk cari-cari pemandangan, atau cari pengalaman, atau berbagai alasan lainnya. Tapi sejujurnya aku melakukan ini semua untuk menutupi semua perasaan itu, untuk menyangkal semuanya, untuk mencari alasan agar aku tak menatap wajahnya. Aku sendiri bingung aku ini seorang pecundang atau orang buta, atau mungkin keduanya. Aku seperti ingin mencapai sesuatu tapi tak pernah tahu dimana arahnya, jadi yang kulakukan hanya bergerak ke sembarang arah, tapi karena aku terlalu takut untuk terluka, aku selalu berhenti tak jauh dari tempat aku mulai melangkah.
No comments:
Post a Comment