Karena hidup ini terlalu panjang untuk tidak kita abadikan, aku menulis untuk membuat semua kenangan hidup ini terukir jelas, semuanya kutulis berdasarkan hati yang tulus.
Sunday, 29 November 2020
Such A Waste
Monday, 23 November 2020
Aku tidak bisa selamanya menjadi seseorang yang selalu dilindungi dan dicintai. Seraya waktu bertambah, banyak sekali anak-anak lahir di dunia. Merekalah yang membutuhkan perlindungan dan cinta. Agar jembatan harapan masa kini dan masa depan tetap terjaga. Banyak sekali teman-temanku mulai melahirkan bibit bibit baru ke dunia, dan aku bahagia melihat itu semua.
Dunia mungkin sedang kacau saat ini, pandemi, perang, dan bencana ada hampir di setiap sudut dunia. Aku sempat berpikir untuk menyerah dalam hidup, untuk apa aku berjuang di dunia yang kacau ini, pikirku kala itu. Namun, saat melihat mereka, yang masih kecil, polos, dan bersih lahir di dunia. Aku sadar, sudah jadi tanggung jawabku sebagai yang dewasa, untuk membukakan jalan ke masa depan yang lebih indah untuk mereka.
Aku tak pernah tahu, apakah aku mampu, untuk membuka jalan bagi mereka. Bahkan ketika berusaha menolong diri sendiri saja sudah sulit. Tapi aku tahu benar, rasa yang ada dalam diriku ini nyata adanya. Kesedihan yang kurasakan ketika membayangkan mereka akan tumbuh dalam dunia yang penuh kekacauan, aku rasanya benar-benar ingin menangis. Kenapa dunia ini penuh dengan mereka yang tua dan serakah, tidak bisakah mereka mengalah kepada kebaikan? Jawabanya tidak, kebaikan harus ikut berjuang. Jika yang baik memilih menyerah, maka dunia tidak akan pernah berubah, karena itu aku tidak akan menyerah. Seberat apapun hidupku, meski seorang diri sekalipun, atau bahkan jika seluruh dunia akan menjadi lawanku, aku tak akan peduli, aku tidak menyerah dalam kebaikan. Sudah cukup bagiku rasanya untuk bermuram durja karena kelemahan dan kegagalan, aku harus jadi lebih kuat karena sekarang waktunya bagiku untuk menjadi orang yang melindungi dan mencintai mereka.