Monday, 17 August 2020

Alasan Kenapa Aku Masih Sendiri

Orang-orang minta gw buat romantis,
Tapi gw gak bisa..
Gw gak bisa ngerayu cewek,
karena gw orangnya objektif..
Buat apa muji-muji klo gak ada achievementnya?
Belum lagi gw diminta peka,
Dikira gw Tuhan yang bisa baca pikiran apa?
Waktu gw terlalu berharga buat mikirin orang maunya apa.
Gw diminta buat usaha lebih ketika deketin cewek,
Bukannya gw gak mau, tapi buat gw relasi ke arah pacaran itu buat gw investasi..
Kalau tujuannya udah jelas okelah gw usaha lebih, lah ini tujuannya aja belum jelas buat apa buang-buang resource..
Gw lebih prefer orang yang apa adanya, yang tujuannya dengan tujuanku searah..
Kalau disuruh prefer, gw seneng cewek yang egois..
Karena artinya, dia tahu apa yang dia mau dan apa yang dia gak mau, dia udah tahu skala prioritas dalam hidupnya, dia tahu apa yang penting dalam hidupnya..
Jadi alasan kenapa gw masih single sampe sekarang, ya karena gak ada cewek yang kayak gitu, kebanyakan masih pingin diperjuangin dulu, dingertiin dulu, diprioritasin dulu, lah lu siapa, jadi orang yang penting dihidup gw juga belum..

27 tahun

Tak terasa..
Tiga tahun lagi akan kepala tiga
Usia yang terus bertambah
Diiringi luka dan tawa

Geli..
Saat menilik diri sendiri
Diujung muda yang hampir usai
Apa yang sudah kucapai

Apa kabar diriku yang lalu..
Sudahkah kau lihat setengah usiamu?
Sudahkah kau tentukan arah langkahmu?
Janganlah habis tanyamu akan hidup

Hai diriku..
Tak apa jika semuanya tak baik saja
Tak apa jika kau ingin marah atau menangis tersedu
Karena kita hanyalah manusia

Kamu kuat..
Itu yang kukenal tentang kita
Tak peduli orang bilang apa
Kita yang tentukan mereka lihat apa

Terus tumbuh..
Jangan takut untuk terjatuh
Jangan ragu untuk maju
Karena diam hanya akan meninggalkan malu

Sayangilah..
Mereka yang berharga
Karena waktu semakin mahal
Ketika usia terus bertambah

Thursday, 13 August 2020

Ragu


 Hidup tanpa mimpi, hampa,

Ingin mengejar ragu, takut?

Berdiam dalam sendu bagai candu,

Berunggun asa, percuma

Nyata tak lagi senada

Irama hilang dalam doa

Di mana ada percaya?

Dalam diam menunggu masa.

Saturday, 8 August 2020

Entahlah

Belakangan ini, aku mulai merasa semua emosi yang ada dalam diriku, yang biasanya meledak-ledak perlahan mulai tenang. Aku mengira, mungkin aku sudah bisa mengendalikan perasaanku, tapi kenapa hanya kosong yang kurasa. Melihat realita hidup yang tidak pernah mudah, seolahku membuatku berpikir, mau emosi seperti apapun percuma, karena pada akhirnya semua hanya akan berakhir mengecewakan, jadi untuk apa bersusah payah.

Aku bahkan tak ingat lagi seperti apa rasanya jatuh cinta, atau hasrat untuk mencintai seseorang, bagiku semua orang sama saja, tidak ada yang spesial, hanya wajah lain yang ku kenal itu saja tidak lebih. Bahkan ketika kerja kerasku berakhir di tempat sampah sekalipun aku tidak marah, entah seperti ada yang hilang dalam diriku, tapi aku tak tahu itu apa. Bahkan rasa sakit yang setiap hari kurasakan karena penyakitku, mulai tak lagi mengganggu bagiku. Mungkin aku sudah begitu akrab dengan penderitaan dan kegagalan, sampai aku tak lagi berharap lebih. Bahkan jika esok aku mati sekalipun, tak masalah bagiku, sudah tidak ada lagi yang mengejutkan bagiku di dunia ini.