Wednesday, 14 March 2018

Jobless

Hmm, gak kerasa hampir 1 tahun dari kelulusanku, dan belum juga ada panggilan kerjaan. Aku memang belum benar-benar mencari, karena aku selalu yakin, semua ada jalannya pada akhirnya, dan yah, hal itu selalu terjadi padaku, tapi aku tidak menyarankan orang lain bersikap sepertiku. Well, most of my time habis cuma buat bermain game, belakangan game yang sedang aku mainkan RF. Game ini lumayan buat muter uang daripada duit ngaggur nambah gak, ngurang gak, bisa jadi penghasilan kecil-kecilan selama nganggur. Namun sepertinya ritme bermain game tersebut, sedikit merusak pola hidupku, bangun subuh tidur larut malam, siang hari tidur, entah besok kerja bisa ngembaliin pola hidup lagi gak, hahaha. Banyak BUMN sudah aku ikutin tesnya juga, namun sepertinya masih belum jalannya, PLN pun belum dimulai juga tesnya, entahlah, biasanya sekitaran bulan ini mereka bukaan lagi, tapi saat ini belom. Temanku bilang, memang sedang ada reorganisasi di dalam, makanya belom juga dipanggil yang rekruitmen kemarin. Peluang tersendiri juga buatku, berat badanku naik lumayan banyak, dan aku sedang berjuang untuk menurunkannya lagi, dan entah mengapa ada sesuatu dorongan dalam diriku untuk bersabar menunggu lanjutan dari rekruitmen PLN tersebut. Mungkin hal itu juga yang membuatku sedikit malas untuk membuka web-web lowongan kerja, tapi bukan berarti aku tidak mencoba sama sekali, aku sudah berusaha untuk mendaftar ke beberapa perusahaan tapi sepertinya memang bukan jalannya. Aku sendiri bingung, kenapa aku bisa se selow ini, maksudku, banyak teman-temanku sepertinya berjuang mati-matian demi mendapat pekerjaan. Aku sangat salut kepada mereka yang bisa bersikap seperti itu, ingin rasanya aku seperti mereka, namun sepertinya trauma akan kekalahan masih menghantuiku sampai sekarang. Mungkin karena aku yang terbiasa untuk kalah dan mengalah, entahlah. Aku merasa, serumit apapun hidup, semua ada jalannya, dan jalan itu hanya bisa dibuat dengan berdoa dan berusaha, karenanya aku tidak pernah merasa usahaku kurang, aku bukan mereka dan usahaku ya seperti ini, mau usaha sekeras apapun klo bukan jalannya ya, gak akan bisa, karenanya aku menerima mulai terbiasa menerima apa yang ada, besar atau kecil, baik atau buruk, banyak atau sedikit, karena aku percaya memang itu jatahku. Aku sudah tidak lagi berangan dan berharap terlalu tinggi hanya untuk jatuh sakit sekali, dan rasanya lebih nyaman seperti, mengalir layaknya arus sungai, kadang deras, kadang pelan, bahkan kadang diam di tempat, menjalaninya dengan ikhlas, tanpa berharap apapun, toh semua orang juga bermuara pada tempat yang sama, entah apakah surga dan neraka sendiri itu ada, aku sudah tidak akan terkejut lagi jika itu memang ada atau tidak. Masalah hati, hmmm, kayaknya selama di rumah aku tidak pernah terlalu memikirkannya, memang ada seseorang yang selalu aku pikirkan, tapi aku rasa dia pantas mendapat yang lebih baik, apalagi dia berada di kota yang ramai, yang aku yakin pasti banyak cowok yang lebih pantas untuk bersamanya. Yah daripada sama orang yang selow-selow aja kayak gua gini, kerjaan belom ada, udah mikirin hati, buat apa yaowloh. Well that's all about just now, hope I can somehow get out of this neet life, well maybe I will update my short stories so far. hahaha