Hai malam, kenapa kau bersedih?
Air matamu membasahi tanahku
Tahukah kau, aku sedang merintih
Tak tahu lagi apa yang harus kulakukan
Mereka bilang perbuatlah sesukaku
Klo begitu aku ingin lari
Lari menjauh dari semua ini
Tapi, aku tak bisa
Karena itu semua adalah amanat
Sebuah amanat yang sudah kupegang
Yang dimiliki orang banyak
Bukan miliki seorang
Tapi, mengapa harus aku yang memutuskan semuanya
Aku tak bisa menemukan jawaban akan tanyaku
Bukan, ini bukan salah mereka
Ini hanya kebodohanku untuk terlalu peduli
Menikmati sakit dan pedih untuk yang lain
Tak apalah karna pada dasarnya hidup memang tak adil
Sayang hati ini terlalu baik untuk acuh
Aku memang payah, bekerja karena perasaan bukan logika
Lelah memang, tapi tak mengapa karena ini sebuah amanat
Dan amanat haruslah diselesaikan
Jika pada waktunya harus mati
Biarlah dia mati karena telah diperjuangkan untuk hidup