Tuesday, 14 January 2014

Surat Kepada Kakak

Untuk,
Kalian yang sudah menjadi kakak dalam hidupku,

Haahhh, sudah 3 tahun ternyata, tak terasa memang, dari awal kalian menjabat tanganku sebagai ucapan selamat datang dan ajakan untuk melangkah bersama, hingga sampai saat kalian menjabat tanganku lagi atas apresiasi kalian kepadaku.
Padahal dari dalam hati yang paling dalam, aku merasa belum pantas, untuk menerima semua apresiasi itu, karena seharusnya akulah yang berterima kasih, semua itu tak akan pernah bisa kulakukan tanpa dukungan dan bimbingan kalian.
Yang selama ini kulakukan tak lebih hanya mencoba membantu dengan segala kelemahan dan kekuranganku, karena bagiku kalian semua sudah mendapat tempat yang istimewa di hatiku sendiri.
Kalian yang menolongku dari kesendirian, kalian sudah menjadi kakak yang selama ini tak pernah kumiliki, hingga akhirnya aku bisa merasakan, "jadi ini ya rasanya punya kakak.", aku tak pernah bisa membayangkan apa jadinya aku di sini tanpa kalian.
Aku belajar banyak hal dari kalian, aku melihat banyak hal berkat kalian, aku merasakan banyak hal baik cinta, asa, benci, sedih, amarah, lelah, jenuh, dan lain-lain baik atau buruk juga berkat kalian.
Aku tahu tempat ini memang gak pernah nyaman, tapi berkat kalian, aku melihat tempat ini sebagai sebuat tempat yang lebih mengasyikan daripada tempat-tempat yang lain.
Akupun mencoba untuk menjadi seperti kalian, tapi aku tahu aku memang tak pernah bisa sama persis seperti kalian. Karena itu aku belajar, dengan mengamati, memahami, dan membaca buku-buku. Aku ingin juga menyambut mereka yang baru, yang hadir di sini. Aku ingin mereka yang baru merasa, kalau aku juga akan selalu ada bagi mereka, seperti aku yang selalu merasa kalian ada buat aku. Meskipun cara yang kulakukan merendahkan diriku sendiri, berbuat konyol, berpikiran sampah, memakan perasaan sendiri, selalu tersenyum meskipun hati sedang sedih, aku tak peduli, karena aku tak ingin tempat yang sudah kalian hangatkan dengan susah payah ini menjadi tempat yang dingin dan menyeramkan.
Maaf jika selama ini aku selalu mengecewakan kalian, dengan segala kecerobohan, kemoodyanku, kebodohan, dan kegalauanku yang gek jelas, tapi kalian tak pernah meninggalkanku, kalian selalu tahu setiap permasalahanku tanpa perlu aku memberitahukannya pada kalian. Aku tahu kesalahanku sering menyebabkan semuanya kacau, aku sering melibatkan perasaanku dalam melakukan segalanya, aku memang adik yang bodoh, yang tak pernah bisa menjadi kakak yang baik, mana ada kakak yang emosi dengan adiknya sendiri karena mencintai wanita yang sama padahal aku sendiri tak pernah berbuat apapun untuk mengungkapkannya.
Aku tahu kesempatanku untuk berkontribusi lebih lanjut belum berakhir, selama masih hidup aku yakin aku masih bisa berkontribusi di sini, karena tempat ini dan kalian sudah mendapat tempat yang spesial di hatiku.
Aku juga tahu kalian pasti membaca ini, terima kasih sudah mau membaca semua permasalahanku, karena aku tak pernah pandai dalam berbicara, dan cukup buruk dalam menulis, makanya aku hanya bisa menyampaikan apa yang ada dipikiran dan hatiku melalui tulisan ini.

Salam dari adik kalian yang bodoh



Rainerus Alva Jati